Gandeng Media, BPOLBF Gelar Diskoria Perkuat Kolaborasi Jurnlisme Pariwisata

  • Bagikan
BPOLF mengadakan diskusi kolaborasi bersama media (Diskoria) di Kantor BPOLBF Labuan Bajo, Selasa (13/12). (FOTO: Hans Bataona/TIMEX)

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejak sektor pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan bangsa Indonesia pada 2016 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diikuti dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Media sebagai salah satu dari unsur pentahelix mengemban peran penting mendukung program pemerintah tersebut.

Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLF), Shana Fatina mengatakan, guna memperkuat kolaborasi pengembangan dan promosi DPSP Labuan Bajo ini, melalui Divisi Komunikasi Publik mengadakan Diskusi Kolaborasi Bersama Media (Diskoria) di Kantor BPOLBF Labuan Bajo, Selasa (13/12).

Shana menyatakan, BPOLF memandang penting sehingga kegiatan ini digelar dengan tujuan mempererat dan membuka ruang komunikasi melalui diskusi dan kolaborasi bersama media. BPOLBF juga berbagi informasi terkait berbagai program kerja dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) baik yang sudah terlaksana pada tahun 2022 dan target pencapaian program kerja di tahun 2023.

Dikatakan, salah satu program yang menjadi perhatian media dalam diskusi tersebut adalah terkait penyelenggaraan event. Menanggapi hal tersebut, Shana Fatina menjelaskan bahwa pihaknya mendesain agar di tahun 2023 lebih banyak lagi event yang dapat diselenggarakan di Labuan Bajo.

"Kami dari BPOLBF mencoba mendesain agar sepanjang tahun 2023 nanti akan selalu ada event, sehingga kami mengajak teman-teman yang ada di Labuan Bajo untuk mulai sekarang saling berkolaborasi dan bekerjasama untuk memberitakan hal-hal positif yang menjadi keunggulan di Labuan Bajo," ujar Shana.

Shana menjelaskan, dengan makin banyak event yang diselenggarakan di Labuan Bajo dan sekitarnya, diharapkan makin banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan industri lokal setempat, mulai dari penyewaan alat hingga pelibatan talenta lokal dalam berbagai penyelenggaran event.

Harapannya, dengan membangun ekosistem event yang kuat, potensi serapan tenaga kerja yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat dapat terwujud.

"Kami terus mendorong agar SDM lokal diberdayakan dengan maksimal dalam berbagai penyelenggaran festival. Mulai dari project managernya, stage manager, bintang tamunya, dan semua unsur dalam event tersebut memberdayakan SDM lokal," jelas Shana.

Selain penyelenggaraan event, Shana juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya juga tengah mendorong promosi Labuan Bajo sebagai destinasi MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang juga diiringi dengan menggali dan memperkuat potensi EO (Event Organizer) lokal yang diharapkan mampu menangani MICE.

“Saat ini Labuan Bajo dikenal sebagai salah satu destinasi MICE pasca G20 dan ke depan akan ada lebih banyak lagi event MICE yang diadakan di Labuan Bajo, sehingga kami mendorong agar MICE ini tidak saja dilakukan oleh pemerintah tetapi juga oleh sektor pentahelix lainnya, dan sekaligus mendorong lahirnya EO lokal berkualitas yang mampu menangani penyelenggaraan event meeting di Labuan Bajo," jelas Shana.

BPOLBF sendiri memiliki program unggulan berkelanjutan berupa Ekosistem Parekraf Floratama (Floratama Creative Hub) yang sepanjang tahun 2022 melibatkan 2,627 peserta yang melahirkan lebih dari 50 ide bisnis, 10 ide terkurasi, dan melahirkan 20 pengusaha terkurasi.

Selanjutnya, berkaitan dengan antisipasi resesi ekonomi global tahun 2023 mendatang, ada dua strategi utama yang akan diterapkan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi kepada seluruh kementerian termasuk Kemenparekraf untuk menjaga perputaran uang dengan mendorong penggunaan produk lokal dalam negeri, termasuk salah satunya adalah dengan berwisata di dalam negeri.

"Dua arahan utama ini akan kita lakukan juga di Labuan Bajo, kita mendorong masyarakat untuk berwisata di dalam kota Labuan Bajo dan sekitarnya. Dengan mengunjungi dan berbelanja di destinasi wisata di dalam kota dan sekitarnya ekonomi lokal bisa bertumbuh, berkembang, dan bertahan di tengah resesi," jelas Shana.

"Yang kedua, bersama-sama kita sampaikan ke publik tentang berbagai aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Labuan Bajo dan ini tentunya memerlukan kerja sama dan kolaborasi bersama rekan-rekan media," lanjut Shana.

Selain event dan strategi mengahadapi resesi di tahun 2023, topik lain yang juga menjadi diskusi hangat dalam DISKORIA tersebut adalah terkait pengembangan Parapuar dan komitmen BPOLBF terhadap ekosistem sekitar, peningkatan SDM Floratama, pemasaran produk, dan Investasi.

Turut hadir dalam Forum itu sebanyak 22 Jurnalis dari berbagai media lokal tersebut, Direktur Destinasi Pariwisata, Direktur Pemasaran, Direktur Industri dan Kelembagaan, serta Direktur KUKP (Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik), Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF beserta staf. (Kr2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan