JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tentara Nasional Indonesia (TNI) punya Panglima baru. Senin (19/12) siang tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sumpah dan melantik mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang segera purna tugas.
Usai pelantikan, Presiden Jokowi meminta kepada Yudo untuk tetap menindak tegas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Namun, penindakan tegas tersebut juga harus dilakukan dengan pendekatan humanis.
“Saya kira baik pendekatan humanis, baik pengurangan prajurit TNI di Papua juga baik, tapi juga harus tegas,” kata Presiden Jokowi usai melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).
Menurut Jokowi, penindakan tegas harus tetap dilakukan. Hal ini penting, agar KKB tidak selalu berbuat anarkis terhadap warga sipil dan juga aparat keamanan yang bertugas di Papua.
“Karena kalau nggak tegas disana KKB selalu berbuat seperti itu ya, nggak akan selesai-selesai masalahnya,” tegas Jokowi.
Sementara itu, Yudo Margono mengatakan akan melakukan evaluasi pada setiap wilayah konflik, salah satunya di Papua. Pernyataan ini disampaikan Yudo usai menghadiri paripurna pengesahan dirinya sebagai Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12) lalu. “Nanti kita evaluasi penanganan keamanan di Papua,” tegasnya.
Yudo pun mengaku sudah berbicara kepada para kepala staf angkatan di TNI terkait wilayah konflik di Indonesia. Jika cara penanganannya sudah tepat, maka akan dilanjutkan. Sebaliknya, akan dievaluasi jika penanganan kurang tepat selama ini.
“Kita sampaikan dengan para staf angkatan, untuk mengevaluasi bagaimana sekarang, kalau bagus kita lanjutkan. Tentunya akan kita evaluasi kalau ada yang kurang, tentunya akan kita lengkapi, sehingga ke depan harus lebih bagus,” pungkas Yudo. (jpc/jpg)