Senior FISIP Sampaikan 3 Hal Ini Saat Pelantikan Pengurus HMI dan Kohati Cabang Kupang Komisariat FISIP Undana

  • Bagikan
Seremoni penyematan atribut HMI oleh Ketua Umum HMI Cabang Kupang kepada Ketua Umum Komisariat FISIP Undana periode 2022-2023 di aula DPD RI NTT, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, Jumat (16/12). (FOTO: JALALUDIN for TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang Komisariat FISIP Undana Periode 2022-2033 resmi dilantik, Jumat (16/12).

Para pengurus komisariat ini dilantik Ketua Umum HMI Cabang Kupang, Idharsyah Dasi. Sementara Pengurus Kohati Cabang Kupang Komisariat FISIP Undana Periode 2022-2033 dilantik Arif Ulumando selaku Ketua Umum Komisariat FISIP Undana, HMI Cabang Kupang.

Seremoni pelantikan yang berlangsung khidmat itu dihelat di aula DPD RI Provinsi NTT, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelantikan ini hadiri pengurus HMI Cabang Kupang, Pengurus HMI Komisariat lingkup HMI Cabang Kupang, Pengurus Demisioner HMI Komisariat dan Formatur Komisariat, dan beberapa senior alumni.

“Eksistensi kohati dalam masyarakat saat ini mulai meredup, hal ini kemudian menjadi tugas bagi saya pribadi dan para pengurus Kohati 1 periode ke depan, membawa Kohati Komisariat untuk menerangi kembali peran-peran kohati di masyarakat,” ucap Andini Azhari, Ketua Kohati Komisariat FISIP Undana.

Sementara Arif Ulumando mengatakan, komisariat merupakan ujung tombak pengkaderan. "Ini menjadi prioritas yang akan kami optimalkan untuk komisariat yang berkemajuan agar mampu melahirkan kader-kader potensial, dan memiliki daya berpikir maju, " tutur Arif Ulumando.

Sabri Hidayatullah selaku demisioner Komisariat FISIP Undana, mengatakan, secara sosiologis, perubahan sikap, karakter, dan kultur menjadi keharusan tetapi tidak meninggalkan kultur himpunan yaitu baca, kaji, tulis, dan aksi. "Mengingat saat ini kita tengah ditempa arus globalisasi yang seiring berjalan waktu menggoda kita dengan alat-alat globalisasi," kata Sabri dalam acara bertajuk "Transformasi Gagasan Menuju Arah Baru Komisariat yang Berkemajuan".

Sabri Hidayatullah menitipkan di pundak-pundak pengurus baru untuk dapat mengoptimalkan kinerja yang belum dituntaskan tahun sebelumnya. Kiranya kepengurusan baru ini dapat menjalankan dengan baik, dan mampu lebih baik lagi dari segi emosional, intelektual, dan spiritual.

Sementara Amir Kiwang selaku senior FISIP, menyatakan, menjadi seorang pemimpin bukan ia yang mampu menujukan eksistensi intelektual tetapi lebih dari itu ada tanggung jawab, motivasi, spirit dedikasi serta pengabdian. "Ini yang harus kita siapkan dan kita tanamkan dalam diri bahwa ada hal yang harus kita tuntaskan,” kata Amir Kiwang.

Amir pun menyinggung beberapa aspek kepemimpinan, pertama, integritas bukan hanya soal moral namun lebih dari itu harus ada kesadaran dalam diri setiap kader bahwa jabatan adalah amanah yang harus di tunaikan bukan kesempatan yang harus dinikmati.

Kedua, lanjutnya, kapabilitas bukan saja tercermin dari kapasitas intelektual pemimpin maupun pengurus, akan tetapi lebih dari itu kapabilitas harus tercermin bagaimana pengurus harus cerdas mengonstruksi berbagai agenda-agenda yang ditinggalkan oleh kepengurusan sebelumnya.

Ketiga, sambung Amir, aksestabilitas merupakan daya terima. Semakin besar daya terima anggota semakin baik pula proses organisasi yang berjalan.

“Kader HMI bukan hanya sekadar duduk dan melakukan romantisme atas kebesaran senior di masa lalu, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita melanjutkan perjalanan HMI ini. Karena itu siapapun yang berproses di HMI, sesungguhnya ia telah mewakafkan hidupnya untuk menjadi anak umat dan anak bangsa yang solider, humanis, independen, dan universal," tutup Amir Kiwang. (*)

Penulis: Nita Sari

  • Bagikan