KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank BTPN Syariah terus memberikan pelayanan nyata dengan menyalurkan pinjaman dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan usaha masyarakat prasejarahtera.
Pinjaman tersebut disalurkan melalui program Paket Tempat Pembiayaan Syariah dengan sasaran kelompok ibu-ibu yang memiliki usaha. Selain bunga pinjaman murah, petugas bank juga akan mendampingi mengembangkan usaha hingga usahanya itu berhasil.
Bantuan pembiayaan usaha ini diberikan kepada ibu-ibu secara berkelompok. Nominal pinjaman juga disesuaikan dengan jenis usaha serta jumlah permintaan. Persyaratannya juga sangat muda karena tanpa anggunan atau jaminan. Pinjaman mulai dari Rp 2 juta dengan bermodalkan KTP dan KK.
Business Coach BTPN Syariah Region Bali-Kupang, Doni Aditya mengatakan alasan dilakukan secara kelompok untuk memudahkan koordinasi dan memperlancar pembayaran serta melakukan pembinaan kepada para nasabah.
"Setiap kelompok minimal 10 orang anggota. Di Kota Kupang, kurang lebih 1000 kelompok yang telah terbentuk yang di bantu dari sisi pembiayaan usaha," katanya ketika mengunjungi Kelompok Tunas yang beralamat di RT 29/RW 13, Kelurahan Penfui, Selasa (20/12).
Menurutnya, sistem permodalan dan dan pendampingan ini bertujuan agar ibu-ibu dapat memilah kebutuhan serta pintar dalam mengatur keuangan.
"Kita menerima tabungan mulai dari seribu rupiah. Kita selalu mengupdate usaha nasabah sudah sejauh mana. Dua minggu itu kita tanyakan lagi uang yang kita berikan sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Nanti dibuktikan dengan nota belanja," sebutnya.
Dikatakan kelompok Tunas sendiri sudah berlangsung sejak 2013 lalu. Syarat mendapat pembiayaan tersebut sangat mudah dan hanya melengkapi KTP dan KK.
Dijelekan, setelah berminat, akan dilakukan pelatihan dasar tentang bank dan tabungan sebelum diberikan modal sehingga membantu ekonomi dalam pembiayaan pendidikan. Terbukti, uang yang disimpan dua minggu sekali itu terpenuhi.
"Tabungan ini sangat terbantu. Kenapa kita tidak sarankan untuk tabung di rumah karena simpanan bisa digunakan. Tapi kalau simpan di BTPN, petugas bisa kunjung dua minggu sekali. Kita sarankan agar nasabah bisa berinvestasi uangnya ke emas. Di BTPN juga akan diberikan reward jika tabungannya berjalan normal dan lebih banyak. Yang penting rutin menabung akan mendapat reward sesuai dengan jumlah tabungannya," pintanya.
Untuk persyaratan menjadi anggota atau kelompok sangat mudah karena fokus kepada ibu-ibu prasejahtera. Pembentukan kelompok awalnya petugas mendatangi aparat pemerintah (silaturahmi) dan ingin memastikan data keluarga prasejarahtera lalu menyampaikan produk yang dimiliki BTPN.
"Kita sosialisasikan dengan ibu-ibu. Jika sudah ada minat, kita project meeting dengan calon anggota. Setelah berminat baru dilakukan survei dan wawancara agar mengetahui kondisi nasabah, alamat dan pastikan suami atau keluarga harus ketahui pinjaman," jelasnya.
"Berikutnya dilakukan sosialisasi kepada nasabah, penentuan kelompok, nama dan ketua kelompok serta pelatihan dasar anggota. Tidak hanya itu, akan dilakukan pelatihan setelah itu dilakukan pelantikan. Setelah itu dilanjutkan dengan seleksi lagi oleh petugas. Calon anggota bisa saja tidak lolos jika syarat utamanya kehadiran setiap saat saat karena jaminan hanya dengan kehadiran.
"Nominal pinjaman untuk mensukseskan usahanya dengan standar Rp 2 juta. Yang sudah ada usaha Rp 3 juta. Untuk anggota pertama standar Rp 5 juta," pintanya.
Feronika Leo, warga Kelurahan Penfui mengaku hanya bisa menghidupi keluarganya dengan menjual hasil perkebunannya. Dalam berjalannya waktu, ia mendapat informasi tentang prodak yang ditawarkan bank BTPN Syariah.
Minat untuk mengembangkan usahanya itu terwujud setelah ia diterima sebagai nasabah dan menerima pinjaman. Sehingga saat ini usaha penjualan sayur semakin lancar dan mencukupi kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
"Awalnya kita hanya jual hasil perkebunan itu ketika musiman saja tetapi sekarang kami sudah jualan setiap hari karena bisa membeli dari petani lainnya," katanya.
Dikatakan dirinya tidak saja menerima pinjaman usaha tetapi juga rajin menabung. Dari tabungan tersebut bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anak. "Jadi kami bayar pinjaman, lalu kelebihan dari itu baru ditabung. Seribu rupiah juga bisa ditabung," sebutnya.
Ana Naikofi yang juga anggota kelompok, mengaku sebelumnya dirinya sudah memiliki usaha tenun ikat. Tetapi kekurangan modal sehingga dirinya coba bergabung dengan Bank BTPN Syariah.
Dikisahkan, pinjaman pertamanya hanya Rp 2 juta. Lalu berhenti dan kini lanjut lagi hingga saat ini. "Berkata pinjaman modal dari bank Syariah, usaha saya lancar hingga saat ini. Bahkan produk tenunan yang dihasilkan sudah masuk ke sejumlah tokoh di Kota Kupang," kisahnya.
Ia berharap bantuan tersebut terus ada dan anggota juga semakin banyak karena sangat membantu. Meski sering mengalami kendala pembayaran, tetapi ada solusi yang terus ditawarkan. "Harus diakui karena sering mengalami kendala dalam menyetor tetapi dirinya terus berusaha dan terus lancar dalam pembayaran angsurannya," ujarnya.
Arnoldus Klau, toko masyarakat dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada bank BTPN Syariah yang sudah hadir dengan berbagai kemudahan sehingga memberikan kebahagiaan bagi ibu-ibu.
Ia menilai, dengan tabungan seribu rupiah, sangat bembantu parah nasabah ketika terkendala pembayaran angsura setiap minggunya.
Ia berharap kepada BTPN Syariah agar bisa menghadirkan berbagai produk perbankan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. "Usaha ibu-ibu sangat terbantu untuk itu kami minta jagan tinggalkan kami tetapi terusbantu kami kedepan," sebutnya. (r3)