KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-KPU Kota Kupang menggelar Pendidikan Pemilih di basis perempuan jelang perayaan hari ibu yang dilaksanakan, Sabtu (17/12) di Kafa Valensia, Jalan Piet A. Tallo, Oesapa Selatan. Kali ini kalangan perempuan Oriflamers dipilih oleh KPU Kota Kupang karena terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti dosen, PNS, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dll yang dirasa dapat menjadi agen penyebaran informasi pemilu yang strategis.
Hal ini dikatakan Juru Bicara KPU Kota Kupang, Wely Novita Hayer ketika memberi sosoalisasi kepemiluan kepada 50 perempuan yang hadir pada kesempatan itu. Turut hadir dan memberikan penguatan kepada peserta anggota KPU NTT Yosafat Koli.
Dalam kegiatan tersebut, Wely Novita Hayer yang juga Ketua Divisi Sosialisasi & Pendidikan Pemilih KPU Kota Kupang ini memaparkan jumlah pemilih perempuan lebih besar dari pemilih laki-laki baik dalam skala nasional maupun tingkat Kota Kupang. Namun hal ini berbanding terbalik dengan keterwakilan perempuan baik sebagai Penyelenggara Pemilu hanya 1 orang saja di KPU Kota Kupang maupun sebagai legislatif yg mana hanya berjumlah 8 orang perempuan dari 40 kursi yang ada di DPRD Kota Kupang.
"Ini belum mencapai 30 persen sebagaimana yang diberikan peluang oleh aturan. Perempuan diberi kesempatan untuk terlibat aktif namun belum mencapai yang diharapkan. Ini peluang sekaligus tantangan untuk perempuan. Ayo tunjukkan pesonamu. Perempuan juga bisa," kata Hayer memberi motivasi.
Menurut mantan guru dan dosen ini, banyak faktor yang menyebabkan perempuan enggan terjun ke dunia kepemiluan & politik. Salah satunya masih kuatnya budaya patriarki yang menyebabkan kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan kaum perempuan.
Hayer mengharapkan adanya kenaikan persentase keterwakilan perempuan pada Pemilu 2024 baik sebagai Penyelenggara Pemilu & Legislatif maupun sebagai Pemilih.
Anggota KPU NTT Yosafat Koli pada kesempatan itu turut memberi penguatan dan semangat kepada 50 perempuan peserta sosialisasi. Menurut anggota KPU NTT dua periode ini, perempuan mendapat kesempatan untuk terlibat aktif dalam kepemiluan dan politik. "Undang-undang memberi kesempatan khusus untuk keterlibatan perempuan. Tinggal dimanfaatkan dengan baik," ajak Yos Koli.
Namun, dirinya menekankan pentingnya kesiapan untuk bersaing dalam setiap tahapan seleksi. Sehingga bisa lolos baik sebagai pengelenggara pemilu maupun terlibat dalam politik. "Siapkan diri dengan baik dan buktikan bahwa perempuan bisa," ajak Yos Koli. (ito)