Akibat Cuaca Ekstrim, ASDP Tutup 53 Rute Penyeberangan, Tetap Layani Kupang-Hansisi

  • Bagikan
KM Ile Labalekan bersandar di Pelabuhan di Pelabuhan Hansisi-Pulau Semua, Minggu (18/12). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang menutup sementara jalur penyeberangan dari Kupang ke sejumlah daerah di akibat cuaca buruk di NTT yang terjadi dalam beberapa hari terakhit, Selasa (27/12).

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Syamsudin mengatakan, ada 53 jalur penyeberangan yang ditutup sementara.

Dia menjelaskan, penutupan sementara rute pelayaran, dilakukan karena cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah NTT dalam beberapa waktu terakhir ini.

Saat ini, hanya satu rute yang saat ini dibuka yaitu rute Kupang-Hansisi Pulau Semau yang letaknya berada tak jauh dari pelabuhan penyeberangan Bolok.

Dia menjelaskan, penutupan sejumlah rute tersebut karena memang pihak ASDP lebih mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang yang akan berlayar.

Syamsudin mengaku, tinggi gelombang di wilayah perairan NTT berkisar dari 1,5 hingga 2,5 meter, sehingga membahayakan penyeberangan.

"Masyarakat di NTT juga sudah paham dengan cuaca seperti saat ini, sehingga penutupan rute ini juga dimaklumi oleh masyarakat," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, ada enam kapal milik ASDP yang hanya terparkir di Pelabuhan Bolok. Sedangkan ada tiga kapal lain yang berada Kalabahi, Kabupaten Alor, dan Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan Maumere, Kabupaten Sikka.

Belum bisa memastikan kapan rute penyeberangan dari Kupang akan ditutup sementara karena cuaca saat ini berubah-ubah. Apalagi sudah ada himbauan dan peringatan dini dari BMKG.

Dia mengaku belum bisa pastikan sampai kapan penutupan pelayaran tersebut, tetapi ASDP memang selalu memperhatikan maklumat pelayaran, dan juga memantau informasi dari BMKG, sebelum memutuskan untuk berlayar.

Syamsudin menambahkan, pihaknya berusaha agar mengambil keputusan dengan tepat, sebelum memutuskan kapal yang dikelolahnya berlayar atau tidak.

“Kasihan, kalau kita suruh berlayar, lalu tiba-tiba gelombang tinggi di jalan, maka otomatis kapal akan kembali ke pelabuhan. Kasihan juga kalau sampai kembali kapalnya,” tandasnya.

Dia merinci selain enam kapal milik ASDP, ada juga kapal milik Pemprov NTT dan Swasta yang juga terparkir di Pelabuhan Bolok. (r2)

  • Bagikan