KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Puluhan truk mengangkut sembako dan barang kebutuhan pokok masyarakat lainnya, memilih bertahan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok karena tidak bisa menyeberang ke berbagai pulau di NTT akibat cuaca ekstrim.
"Kami sudah empat hari disini dengan muatan full namun tidak ada kapal yang berangkat karena cuaca tidak memungkinkan," kata Syaiful salah satu supir Expedisi di Pelabuhan Bolok, Kamis (29/12).
Ia mengaku, ingin menyeberang ke Surabaya dengan muatan material proyek. Hingga kini, belum bendapat kepastian dari pihak ASDP terkait jadwal keberangkatannya.
"Kita menunggu saja sampai cuaca membaik dan ada jadwal kapal," pintanya.
Terkait muatannya, dirinya mengaku tidak ada masalah karena muatan adalah bahan material proyek. "Kami ada empat mobil. Dan kita tunggu saja. Kita tidak bisa salahkan siapa-siap," bebernya.
Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka mengatakan operator kapal memiliki standar operasional prosedur (SOP) keberangkatan kapal dengan seizin syahbandar.
Dikatakan cuaca ekstrim maka membuat operator kapal akan menghentikan pelayaran dengan mempertimbangkan prediksi tinggi BMKG.
"Jika cuaca tidak memungkinkan maka operator kapal akan menutup sementara pelayaran. Hal yang sama juga terjadi pada angkutan darat maupun udara. Semua punya SOP masing-masing," jelasnya.
Lanjut Isyak, NTT dengan topografi wilayah kepulauan maka transportasi yang paling efektif dan sering digunakan masyarakat adalah transportasi laut dan Kapal Fery jadi pilihan.
"Sebagaimana kita ketahui, saat ini ASDP sedang menutup pelayanan dan kapan dibuka, kita belum tau karena ini tergantung pada cuaca. Kita prihatin dengan penumpang yang harus menunda keberangkatannya dengan waktu yang tidak pasti lalu harus tidur di pelabuhan tetapi ini tergantung cuaca," sebutnya.
Terhadap kondisi ini, ia berharap kepada masyarakat yang hendak bepergian agar selalu meng-update informasi terkait dengan cuaca dan jadwal keberangkatan transportasi yang digunakan. (r3)