BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dua pelajar dengan status Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), AP dan AGJ, menerima kado Natal dari Ketua TP PKK Matim, Theresia Wisang Agas, Jumat (23/12). Kado natal yang diterimanya berupa baju, gitar, paket sembako, dan obat/vitamin.
Ketika didatangi ke rumahnya, AP yang beralamat di Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, tampak begitu senang. Momen yang sama juga dirasakan oleh anak AGJ di Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba. Dimana saat membagi kebahagian Natal, Theresia yang adalah istri Bupati Matim, Agas Andreas menemui AGJ di Pastoran Paroki Mok.
Tampak keduanya didampingi keluarga. AP saat ini masih duduk di bangku kelas 3 pada salah satu SMK di Matim. Sementara AGJ, pelajar salah satu sekolah di Ngada. Kondisi kesehatan kedua sosok ini perlahan mulai pulih. Saat tiba, Theresia memberikan salam dan memberikan semangat agar kesembuhan terus berlangsung.
“Harus tetap semangat ya. Sembuh itu pasti, dan obat harus diminum dan terus berdoa. Jadi ini saya ada bawa kado Natal. Semoga kado ini bisa menghadirkan sukacita Natal bagi kita semua. Saya juga minta keluarga, selalu memberi mereka semangat," ucap Theresia saat bertemu AP dan AGJ di tempatnya masing-masing.
Theresia yang saat itu didampingi putrinya Ani Agas, kepada TIMEX mengatakan, kado Natal itu merupakan pemberiannya dari hati yang tulus. Meski tidak seberapa, namun ia berharap agar masyarakat sekitar juga bisa bahu membahu berbagi kasih dengan sesama saudara, khususnya mereka yang ODGJ.
”Kehadiran saya di tengah mereka adalah sebuah panggilan hidup dan motivasi bagi mereka agar tetap semangat dan bisa sembuh. Material yang dibawa tidak menjadi suatu patokan, tetapi setidaknya bisa berbagi momen bahagia bersama mereka,” ungkapnya.
Theresia mengaku, mengunjungi AP dan AGJ merupakan berkat tersendiri baginya. Dia merasa bahagia setelah bertemu dan bisa bebagi kebahagian bersama mereka. Baginya, AP dan AGJ, begitu unik karena memiliki nama panggilan yang sama dan sama-sama pelajar. Tentu ini kado Natal terindah dari Tuhan. Kunjungan ke orang yang berkebutuhan khusus, seperti ODGJ yang sering dilakukan selama ini.
"Jujur, saya itu punya cita-cita ingin bangun panti asuhan dan rumah singgah bagi penyandang disabilitas, ODGJ, dan para korban kekerasan. Sehingga saya minta dukungan doa dari semua pihak, agar cita-cita ini bisa terwujud," pinta Theresia.
Sementara Kokan, pihak keluarga dari AP, menyampaikan bahagia dan senang atas kehadiran Bunda Theresia bersama tim. Perhatian dari istri orang nomor satu di Matim ini, pantaslah untuk diberikan ucapan terima kasih. Tidak saja memberi kado, tapi juga motivasi kesembuhan kepada AP. Pihak keluarga hanya bisa membalas dengan doa, agar Ibu Theresia dan keluarga tetap sehat.
"Kami menyampaikan terima kasih ke Ibu Theresia dan juga putrinya Ani Agas, yang telah meluangkan waktunya mengunjungi adik dan anak kami AP. Bagi kami, ini sesuatu yang membanggakan, apalagi dengan bawa kado yang sesuai kesenangan AP, seperti gitar," ungkap Kokan.
Dia juga mengisahkan, kalau AP mengalami sakit saat tengah menjalankan praktik di Labuan Bajo. Sakit yang dialami itu, tidak pernah terjadi sebelumnya. Sempat dipasung karena sering meronta. Setelah itu rawat di Wisma Renceng Mose di Ruteng, Kabupaten Manggarai. Setelah mendapat pengobatan dan perawatan, AP perlahan sembuh. "Kami berharap anak kami bisa sembuh total," kata Kokan.
Seorang Imam di Paroki Mok, Romo Rafael Sambe, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Theresia. Dalam kesempatan itu Romo Rafael manyampaikan selamat hari Ibu untuk Theresia, meski momennya telah lewat. Kehadiran Mama dalam misi menyambangi AGJ adalah sebuah berkat menjelang Natal dan tahun baru.
"Kami semua, termasuk AGJ begitu sangat gembira dan bahagia sekali mendapat kunjungan dari Ibu Theresia. Terima kasih Ibu yang sudah berbagi momen bahagia dengan keluarga kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan Ibu Theresia," ungkapnya. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana