Gelombang Tinggi Hantam Rumah Warga, 41 KK di Pesisir Pantai Oesapa Siap Mengungsi

  • Bagikan
GELOMBANG TINGGI. Tampak sejumlah warga menyaksikan gelombang yang menghantam sejumlah rumah warga di RT 32/RW 11 Kelurahan Oesapa, Jumat (30/12). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX)

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Akibat cuaca ekstrim yang melanda wilayah NTT sepekan terakhir menyebabkan gelombang tinggi di perairan teluk Kupang. Warga pesisir sangat terdampak dan berniat untuk mengungsi.

Seperti halnya yang dialami 41 kepala keluarga di RT 32/RW 11 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Warga ini disarankan untuk mengungsi ke tempat aman karena ancaman angin kencang dan gelombang tinggi.

"Kami akan segera mengungsi karena gelombang semakin tinggi," kata Mohamad Doken warga terdampak cuaca ekstrim kepada TIMEX pesisir Pantai Oesapa, Jumat (30/12).

Muhamad yang juga sebagai Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Angsa Laut itu menambahkan, diprediksi sebentar malam kekuatan gelombang lebih tinggi lagi, apalagi ditambah dengan angin kencang. Karena itu, sebagian warga yang rumahnya dekat dengan pantai sudah mengungsi terlebih dahulu.

Dewa sapaan akrab Muhammad mengaku sudah melaporkan kondisi yang dialami tersebut kepada pemerintah kelurahan dan semua warga segera mengungsi.

"Kami sudah sampaikan ke Pak Lurah Oesapa tentang kondisi cuaca ini. Pak Lurah sampaikan kalau cuaca semakin buruk maka segera mengungsi," ungkap Ketua Tim Siaga Bencana Nelayan Angsa Laut ini.

Dewa mengaku hal yang paling dikhawatirkan adalah jika hantaman gelombang menjebol tanggul. Karena itu, Komunitas Nelayan Angsa Laut telah membentuk Tim Siaga Bencana yang bertugas memantau perkembangan cuaca sekaligus membantu mengevakuasi warga.

"Sebentar malam kami sudah pasti tidak tidur karena prediksi kami gelombang akan semakin tinggi dan otomatis warga harus segera mengungsi," tandasnya.

Disinggung mengenai aktivitas melaut, Dewa mengaku nelayan sudah tidak melaut dari tanggal 23 Desember 2022 sampai sekarang. Saat ini para nelayan beralih kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sementara Emi yang juga salah satu warga, mengaku sangat khawatir ketika musim-musim hujan seperti ini. Gelombang tinggi sampai menghantam rumah warga.

"Kami sangat khawatir sekali kalau gelombang tinggi seperti sekarang. Kalau cuaca sudah semakin buruk kami akan mengungsi," pungkasnya. (r1)

  • Bagikan

Exit mobile version