Terima Link Undangan Nikah di WhatsApp, Dana Pinjaman KUR di Rekening Raib

  • Bagikan
LAPOR POLISI. Korban, Derasmus Kenlopo saat membuat laporan polisi di SPKT Polresta Kupang Kota, Rabu (11/1)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Nasib naas dialami Derasmus Kenlopo salah satu warga RT/RW 005/002, Kelurahan Naimata Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Uang tabungannya raib dari rekening bank BRI setelah menerima pesan WhatsApp dari nomor baru, Selasa (10/1).

Pesan yang diterimanya itu berisi undangan nikah namun setelah dibuka ternyata data dirinya diketahui pelaku. Berselang lama, terdapat pemberian melalui aplikasi BRI-MO bahwa telah terjadi transaksi sejumlah dana ke rekening lain.

Mengetahui hal itu, Derasmus mencoba masuk ke aplikasi BRI-MO tetapi tidak bisa akses karena password sudah diganti terduga pelaku yang misterius.

Korban lalu memastikan tabungannya di ATM BRI di jalan Naimata, Kecamatan Maulafa dan ternyata dari saldo Rp 14 juta menyisakan Rp 25.000.

Ia kemudian melakukan upaya hukum dengan melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke SPKT Polresta Kupang Kota. Sesuai STTL nomor: 28/I/2023/SPKT/Polresta Kupang Kota, korban melaporkan tentang peristiwa pidana sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tanun 1946 tentang KUHP Pasal 362, Rabu (11/1).

Usai membuat laporan, Derasmus Kenlopo mengaku uang tersebut sisah dari hasil pinjaman dari dan KUR BRI. Uang tersebut belum bisa ditarik karena ia ingin mengembangkan usaha las.

"Saya dapat pinjaman dana KUR sebesar Rp 45 juta. Uang lainnya saya gunakan untuk menutupi pinjaman lain lalu Rp 14 juta ini mau digunakan sebagai modal usaha las," katanya.

Ia mengaku sempat meminta pertanggung jawaban dari pihak bank BRI namun pihak bank menolak dengan alasan bukan menjadi kewenangan pihak bank karena ada proses transaksi disana.

"Mereka bilang bukan tanggung jawab mereka jadi hanya print out rekening koran saja," katanya.

Ia menyebut saat ini, dengan perkembangan teknologi tabungan di bank tidak selamanya aman. Untuk itu, ia berharap kasus ini bisa diungkap agar menjadi efek jerah kepada para pelaku.

"Kita ini bukan orang kaya. Tabungan kita habis karena hanya dengan aplikasi perbankan ini. Aplikasi ternyata banyak kelahannya," pintanya. (r3)

  • Bagikan