MABAR, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat (Mabar), AKBP Felli Hermanto, diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu anggotanya yang tengah bertugas.
Dugaan penganiayaan dilakukan kepada korban Bripka Samsul Risal. Aksi orang nomor satu di Korps Bhyangkara Mabar itu diduga karena masalah air bersih di Mapolres Mabar, Kamis (26/1).
Persoalan yang diduga dipicu karena air itu ditepis Wakapolres Mabar, Kompol. Sepuh Ade Irsyam. Menurutnya, tindakan tersebut bagian dari penegakkan kedisiplinan anggota.
Disebutkan, setiap anggota Polri harus memiliki kesiap siagaan yang tinggi terhadap perkembangan situasi, dengan adanya persiapan pengamanan Asean Summit 2023 di Labuan Bajo pada awal bulan Mei mendatang.
"Menghadapi Asean Summit ini, tentunya pimpinan menginginkan semua anggota memiliki kesiap-siagaan, rasa awas dan selalu waspada. Ditambah lagi hari ini ada pengecekan persiapan pengaman Asean Summit oleh Kapolda NTT," kata Kompol Sepuh.
Dikatakan, untuk mengecek ke siap-siap siagaan, pimpinan secara periodik melakukan pengecekan terhadap kesiapan anggota di Mapolres.
Dalam pengecekan, ditemukan anggota tersebut tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang saat itu datang ke Pos Pelayanan Polres Mabar.
"Tadi pagi, bapak Kapolres mengecek kesiap-siagaan anggota, ditemukan ada beberapa anggota yang tidak disiplin salah satunya yang bersangkutan, sehingga pimpinan melakukan pembinaan," jelas Kompol Sepuh.
"Pembinaan itu sifatnya untuk mengingatkan anggota, agar disiplin dan selalu siap siaga dalam melaksanakan tugas," tambahnya.
Kata Kompol Sepuh, track record anggota secara kepribadiannya sering melakukan pelanggaran dan sudah dilakukan proses kode etik. Dalam waktu dekat akan dilakukan sidang kode etik atas pelanggaran yang dilakukan oleh anggota tersebut.
Ia membantah pemicu permasalahan ini dipicu adanya masalah air. Secara periodik pimpinan selalu melakukan pengecekan kesiapan anggota maupun Mako.
“Tidak benar masalah air itu,” tegasnya.
Pembinaan merupakan tanggungjawab pimpinan kepada seluruh anggota, agar menjadi anggota Polri yang lebih baik.
Lebih lanjut, kata Kompol Sepuh, anggota tersebut saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, pihaknya tetap memperhatikan kondisinya.
“Tadi anggota tersebut langsung ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan, namun sebagai bentuk perhatian, pimpinan sudah mengirimkan tim dokkes Polres Mabar untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi korban di Rumah Sakit Siloam. Kita masih menunggu perkembangan dari kondisi korban,” tutupnya.
Sebelumnya, korban Bripka Samsul Risal mengaku dipukul dan ditendang saat dirinya sedang melakukan tugas penjagaan di pos jaga.
Kejadian yang dialaminya itu, disebutkan tidak diketahui pokok permasalahannya. Setelah kejadian pemukulan itu, baru diketahui jika jika penyebabnya adalah air.
"Setelah dipukul oleh bapak Kapolres, baru kami tahu kalau ada permasalahan air di rumah tidak ada (jalan)," sebutnya.
Menurut Bripka Samsul Risal, air itu sebelumnya dimatikan oleh anggota Provos, lalu dicek ajudannya di samping penjagaan dekat toilet.
"Beliau (Kapolres) datang tiba-tiba langsung tampar saya tanpa ada tanya. Kami itu dibilang hanya duduk saja. Kami pun itu tidak tau menahu apa itu permasalahannya," sebunya.
Bripka Samsul, dugaan penganiayaan oleh Kapolres AKBP Felli Hermanto terhadap dirinya bukan sekali saja, melainkan dilakukan berulang.
"Belio keluar lagi marah terus tendang saya di dada langsung itu pukul sampai saya jatuh terkapar. Masa karena air. Kami tidak pernah tanya (masalahnya) kami hanya diam saja," tandasnya.
Dalam kasus ini korban mengaku mengalami luka dibagian bibir dan kepala terasa pusing hingga memutuskan untuk menjalani pengobatan ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. (r3)