KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bobby Lianto, M.M., MBA., dan Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Kupang, Aris Widagdo melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung program kewirausahaan bagi para mahasiswa di kampus tersebut.
Bobby Lianto menjelaskan bahwa MoU ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan komitmen Kadin dalam rangka melahirkan entrepeneur-entrepreneur baru di NTT.
Bobby mengatakan, dengan kerja sama ini, Kadin NTT akan mendukung penuh serta mendorong para mahasiswa untuk mengenal apa itu entrepeneur, serta mendengar pengalaman juga diberi motivasi untuk dapat menjadi seorang entrepeneur.
"Jadi tujuan MoU ini nantinya dari kampus ini bukan hanya mendidik dan menciptakan pegawai, karyawan atau staf maupun profesional saja, tetapi juga menciptakan entrepeneur-entrepreneur baru," jelas Bobby kepada TIMEX, Kamis (26/1).
Menurut Bobby, walaupun MoU baru dilakukan saat ini, namun untuk mencetak entreprenur baru dari kalangan kampus, Kadin NTT mengisi materi kelas oleh beberapa anggota Kadin sebagai narasumber juga para pengusaha yang berkompeten di bidangnya. "Jadi kita hadir sebagai narasumber untuk memberikan materi juga praktik langsung kepada setiap mahasiswa yang ada," kata Bobby yang mengaku dirinya sebagai Ketum Kadin NTT telah beberapa kali datang dan menjadi pembicara di kampus itu.
Bobby menyebutkan, setiap mengisi kelas, dirinya berusaha memotivasi para mahasiswa PKP tersebut agar mau menjadi entrepreneur, jangan berorientasi menjadi PNS semata.
Dalam kesempatan penandatanganan MoU itu, Bobby Lianto juga menyampaikan bahwa Kadin NTT lagi mendorong satu proyek besar di sektor kelautan, yakni budidaya rumput laut. Ia berharap, proyek ini nantinya ada kerja sama antara Politeknik Kelautan dan Perikanan bersama Kadin NTT.
Bobby bertekad dalam kerja sama tersebut, nantinya membuat satu kampung pintar dengan tugas khusus budidaya rumput laut yang ada pengawasan secara baik, ada supervisi, dan dipraktikkan langsung oleh mahasiswa mendampingi para masyarakat di desa.
Dengan demikian, lanjut Bobby, para mahasiswa mendapat suatu pengalaman langsung secara teori yang komplit di lapangan sehingga kelak saat mereka lulus nanti, mereka sudah menguasai secara teori dan praktik langsung di lapangan bagaimana proses budidaya rumput laut yang punya nilai ekonomis.
Bobby juga menyampaikan bahwa sudah ada beberapa produk yang telah dihasilkan mahasiswa PKP. Untuk memasarkan produk ini, Kadin NTT lakukan support dengan membukaa konter penjualan di Lippo Mall. "Rencananya produk dari mahasiswa itu berupa es krim rumput laut, kopi rumput laut, dan juga produk-produk lainnya hasil kreatifitas mahasiswa," beber Bobby.
Bobby menyatakan, upaya Kadin mendorong para mahasiswa PKP membuka konter jualan langsung ini sebagai upaya memberikan mereka semangat dan motivasi mereka, bagaimana mereka merasakan langsung produknya dapat dijual/dipasarkan. (aln)