Mengenal Osteoarthritis dan Penanganannya

  • Bagikan
dr. Diandra Porsiana. (FOTO: ISTIMEWA)

Oleh: dr. Diandra Porsiana *)

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif dan peradangan karena gangguan proses normal pada struktur sendi. Paling banyak terkena pada sendi lutut, dan lebih sering terjadi pada usia tua terutama usia di atas 45 tahun. Namun, akhir-akhir penyakit ini sering juga terjadi pada usia yang lebih muda karena berat badan berlebih serta aktifitas berlebihan yang melibatkan sendi. Kondisi patologis tersebut dapat berdampak pada kelemahan otot yang menyokong sendi.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan osteoarthritis antara lain: 1. Faktor genetic, yaitu diturunkan dari garis keturunan kelurga. 2. Faktor Biologis, meliputi usia, jenis kelamin, obesitas. Seiring bertambahnya usia maka akan bertambah risiko terjadinya osteoarthritis. Jenis kelamin perempuan lebih banyak terkena osteoarthritis daripada laki-laki. Dengan obesitas, beban tubuh yang besar akan membebani lutut sehingga terjadi oesteoarthiritis.

3. Biomekanik, yaitu saat melakukan aktivitas berlebihan dapat membebani tulang ataupun persendian. Gejala klinis yang bisa muncul antara lain; 1. Nyeri sendi, bahkan bisa terjadi pembengkakan pada sendi. 2. Sendi menjadi kaku. 3. Otot sekitar sendi rentan menjadi lemah. 4. Terdengar suara gesekan antar jaringan maupun tulang di dalam sendi seperti suara krepitus, atau yang biasa disebut suara gemeretak.

Penanganan osteroarthritis tergantung dari tingkat keparahannya. Penanganan osteoarthritis ringan (stadium 1 dan 2) terbagi atas dua, yaitu terapi nonfarmakologi dan farmakologi. Untuk terapi nonfarmakologi meliputi penurunan berat badan, latihan penguatan otot-otot paha dan panggul, serta penggunaan knee decker atau knee brace. Terapi farmakologi meliputi obat-obatan untuk mengurangi nyeri dan suplemen dari dokter, serta metode PRICE terutama jika sendi sangat nyeri dan bengkak.

Metode PRICE yaitu, P:Proteksi, lindungi area sendi dari benturan ataupun trauma yang dapat memperburuk kondisi sendi. R:Rest. Istirahatkan sendi. I:Ice. Kompres dingin kurang lebih 10-20 menit, namun jangan mengaplikasikan es langsung pada kulit. C: Comppression yaitu penekanan ringan dengan plester elastis. E: Elevate yaitu memposisikan sendi yang bengkak lebih tinggi dari posisi jantung. Penanganan lain dapat berupa suntikan cairan synovial sintetis pada sendi yang terdampak. Osteoarthritis berat, yaitu stadium 3 dan 4 dapat dipertimbankan untuk dilakukan operasi penggantian sendi dengan prosthesis.

Penanganan yang dapat dilakukan di rumah jika lutut terasa nyeri; 1. Gunakan alat bantu jalan seperti walker, kruk, atau tongkat. 2. Lakukan PRICE. 3. Gunakan alas kaki yang nyaman. 4. Gunakan knee decker atau knee brace. 5. Olahraga. Olahraga yang baik untuk penderita osteoarthritis adalah olahraga yang tidak membebani lutut seperti bersepeda ataupun menggunakan sepeda statis, dan berenang.

Jika tidak bisa berenang bisa melakukan gerakan jalan di dalam kolam renang. Olahraga dilakukan tidak berlebihan dan dilakukan sesuai kemampuan. Hindari olahraga dengan high impact dan yang menambah beban pada lutut. Segera periksakan ke dokter jika nyeri lutut yang sangat hebat atau menetap lebih dari 48 jam, lutut terasa tidak stabil untuk menopang badan, atau saat lutut terasa seperti mengunci.

Pencegahan osteoarthiris dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang tidak sehat. Jika berat badan berlebih maka harus menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal sesuai BMI. Untuk menurunkan berat badan dapat melakukan olahraga low impact aerobic yang tidak membebani lutut seperti berenang ataupun bersepeda, serta olahraga penguatan otot-otot yang menyokong lutut. Aktivitas yang perlu dihindari saat mengalami osteoarthritis  antara lain 1. Pemijatan area sendi, 2. Naik turun tangga, namun jika harus naik turun tangga maka gunakan kaki yang tidak nyeri dan naik perlahan. 3. Mengangkat beban berat. 4. Jalan menanjak, jongkok, lompat-lompat. 5. Menggunakan spatu dengan hak tinggi

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang cukup sering ditemukan di masyarakat. Kebanyakan ditemukan pada usia tua namun saat ini sering juga pada usia muda, akan tetapi dengan penanganan yang tepat, aktivitas fisik yang sesuai, maka dapat mencegah tingkat keparahan serta mengurangi nyeri sehingga lebih nyaman saat beraktivitas. Pencegahan sejak dini pun perlu dilakukan agar dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dengan sendi yang kuat. (*)

*) Dokter di Puskesmas Oebobo

  • Bagikan