BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 859 Pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) yang dinonaktifkan atau tidak diakomodir lagi pada 2023 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim), diberi modal usaha senilai Rp 15 juta per orang. Sebelum bantuan itu cair, mereka semua diberi pelatihan keterampilan dalam berusaha.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Matim itu dibuka resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) Matim, Siprianus Habur, bertempat di Hotel Embun Pagi Borong, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Rabu (25/1). Hadir saat itu Kepala Dinas Nakertrans Matim, Alexander Kantar, dan sejumlah Asiaten Setda Matim.
Hadir juga Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop), Frans P. Sinta, Sekertaris Nakertrans Matim, Herman Agas bersama para kepala bidang, dan sejumlah pemateri. Kegiatan pelatihan itu dibagi ke sejumlah tempat, sesuai jenis usaha yang akan digeluti masing-masing peserta dengan waktu selama dua hari.
"Saya menyampaikan selamat dan terima kasih serta penghargaan kepada para THL Kabupaten Matim atas peran sertanya dalam proses pembangunan di Kabupaten Matim sampai dengan saat ini. Pelatihan ini merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Matim," kata Wabup Sipri Habur saat itu.
Menurutnya, pelatihan ini sebagai upaya pemerintah mempersiapkan tenaga-tenaga kerja usia produktif menjadi individu-individu yang memiliki keterampilan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan dunia kewirausahaan.
Ini juga mendukung visi dan misi Pemkab Matim, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut Wabup, pembangunan sektor ketenagakerjaan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, dan makmur. Baik material maupun spiritual melalui peningkatan kualitas serta potensi tenaga kerja yang professional serta produktif. Selain itu, pembangunan ketenagakerjaan juga harus mampu menghadapi tantangan globalisasi yang sarat dengan persaingan.
"Angkatan kerja Kabupaten Matim tercatat sebanyak 163.333 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Matim. Dari jumlah ini, tercatat sejak 2019 sampai tahun 2022 sebanyak 909 orang (0,56 persen) sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan," jelas Wabup Sipri Habur.
Sehingga, lanjutnya, Pemkab Matim terus akan berupaya memperluas cakupan para tenaga kerja yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan, baik yang diselenggarakan oleh BLK Komunitas, Lembaga Pelatihan Kerja maupun Lembaga Pemerintah di kabupaten ini.
Wabup Sipri juga meminta kepada Dinas Perindagkop dan Dinas Nakertrans Matim, untuk terus membimbing dan membina para peserta pasca pelatihan.
"Hal ini saya minta agar kemiteraaan yang terjalin, baik akan menghasilkan tenaga kerja yang unggul dan produktif. Saya juga berharap kepada para peserta, untuk mengikuti pelatihan dengan serius. Sehingga dapat diterapkan dengan baik pada usaha masing-masing. Juga harus berdisiplin diri, karena orang yang berdisiplin tentu usahanya akan sukses. Jadi sukses tidak bisa kita tunda atau bergeser waktu," bilangnya.
Wabup juga meminta kepada seluruh peserta, agar setelah pelatihan itu, bisa turun ke wilayah tempat tinggal masing-masing untuk membawa perubahan baru demi pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Matim. Pemkab Matim melalui dinas teknis telah mengalokasikan modal usaha sebesar Rp15 juta per orang untuk mengembangkan usaha.
Sementara Kepala Dinas Nakertrans Matim, Alexander Kantar, melalui Kepala Bidang Pelatihan dan Penetapan Tenaga Kerja, Marna Babut, menjelaskan, tahun ini ada 859 THL yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya tahun 2023. Jumlah ini tersebar di 46 organisasi perangkat daerah (OPD).
Selama pelatihan, kata Marna, para peserta dibagi dalam empat jenis usaha dengan lokasi dan waktu berbeda. Misalnya pelatihan manajemen kewirausahaan yang diikuti sebanyak 177 orang mengikuti pelatihan di Hotel Embun Pagi pada 25 - 26 Januari 2023.
Selain itu, pelatihan jenis usaha tata boga atau kuliner sebanyak 78 orang di BLKK Oceania Borong pada 30 - 31 Januari. Pelatihan salon atau pangkas rambut sebanyak 33 orang di Hotel Primadona Borong pada 1 - 2 Februari 2023. Juga jenis pelatihan usaha peternakan dan perikanan sebanyak 570 orang berlatih di BLKK Sanpio Kisol pada 6 - 11 Februari 2023.
"Kita berharap, setelah mengikuti pelatihan ini para peserta mempunyai kompetensi di bidang keahlian masing-masing untuk bisa berusaha dan bisa bekerja ditempat yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktik lapangan," jelas Marna.
Marna menambahkan, pelatihan ini bertujuan memberikan bekal teknis berproduksi dan atau keahlian berwirausaha sesuai minat dan bakat dari setiap peserta. Selain itu mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing menghadapi dinamika pasar kerja.
Tujuan lainnya, lanjut Marna, meningkatkan produktivitas tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja, dunia usaha dan dunia industi, serta menekan laju pengangguran di tengah ancaman resesi ekonomi global. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana