Kepala Perwakilan BI NTT Minta Media Terus Bangun Optimisme

  • Bagikan
Kepala Perwakilan BI NTT, Donny H. Heatubun (tengah) foto bersama manajemen TIMEX, saat pertemuan silaturahmi di kantor BI NTT, Kamis (2/2). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

Manajemen TIMEX Silaturahmi dengan Kepala Perwakilan BI NTT

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Donny H. Heatubun meminta media atau pers untuk terus membangun optimisme di tengah gejolak ekonomi global yang belum menentu.

"Media harus membangun optimisme, harus bijak dalam menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat. Setelah kita dilanda Covid-19, lalu perang Rusia Ukraina, semua ini berpengaruh pada ekonomi. Masyarakat kita sedang susah, sehingga media harus ikut berperan membangun optimisme, mengedukasi masyarakat dengan hal-hal yang positif," kata Donny ketika menerima kunjungan silaturahmi manajemen Timor Express (TIMEX) di gedung BI Perwakilan NTT, Kamis (2/2) pagi. Hadir dalam kunjungan silaturahmi itu Direktur TIMEX, Haeruddin, Pemred TIMEX cetak, Kristo Embu, Pemred TIMEX online, Marthen Bana, dan Manajer Bisnis, Yula Manafe.

Menurut Donny, BI saat ini tengah fokus pada pemulihan ekonomi. Banyak kebijakan yang BI ambil dalam upaya pemulihan ekonomi. Di NTT, khususnya di Kupang, inflasi tinggi. Karena itu, lanjut Donny, BI berusaha membangun koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk dapat menurunkan angka inflasi.

"Memang hal ini tidak mudah, tapi kalau kita bekerja sama atau sama-sama bekerja, bekerjanya akan jauh lebih enteng," ujar bankir yang lama bertugas di kantor BI pusat lalu ke Papua Barat, kemudian Provinsi Bali, dan kini mengendalikan kantor Perwakilan BI di NTT.

Donny juga menyatakan bahwa pihaknya akan ajak media untuk bersama meningkatkan kemampuan jurnalis, tentunya terkait sektor ekonomi. "Inginnya BI agar kita sama-sama berkembang. Saya di NTT ingin mengemban tugas dengan cara membangun pertemanan dengan semua pihak, khususnya media," tutur Donny.

Donny dalam kesempatan itu juga menyatakan bahwa, data menunjukkan angka kemiskinan di NTT termasuk yang tinggi di Indonesia. Karena itu, BI dalam perjalanan ke depan bertekad untuk bekerja menurunkan angka kemiskinan di NTT.

Guna mewujudkan upaya itu, Donny mengaku, tengah menggagas yang namanya BUMD bangkit. Tujuannya untuk bekerja meningkatkan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, dan tentunya ikut berperan menurunkan angka inflasi.

Mengenai inflasi, Donny mengaku pihaknya tengah menyiapkan strategi pengendalian inflasi tersebut. Selain membangun koordinasi dengan Pemda, hal yang perlu dilakukan adalah mengedukasi masyarakat untuk lebih logis dalam menyikapi harga-harga kebutuhan di pasaran. Untuk itu, BI akan berusaha agar bagaimana masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi harga-harga di pasar.

"Kita sedang berusaha untuk mengendalikan inflasi dengn info harga. Bikin satu harga di kota untuk seluruh komunitas yang dikuasai Pemda. Selain itu, edukasi masyarakat untuk lebih logis dalam menyikapi harga-harga. Ingat bahwa inflasi bukan berarti menekan petani, tapi bagaimana kita stabilkan harga-harga," urainya. (aln)

  • Bagikan