Tingkatan Kapasitas Iman, Pemuda Kristen Harus Jadi Terang

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Penjabat Walikota Kupang George Hadjoh dan pemateri pose bersama dengan peserta peningkatan kapasitas iman pemuda-pemudi Kristen tingkat Kota Kupang di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang, Selasa (1/2). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX).

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh meminta generasi muda agar jangan pernah ragu dengan kedaulatan Tuhan, karena Tuhan selalu merancangkan yang terbaik.

Untuk itu, dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, pemuda Kristen harus menjadi terang bagi banyak orang.

"Peningkatan kapasitas iman ini diharapkan dapat membawa dampak yang luar biasa bagi pemuda-pemudi Kristen di Kota Kupang, agar menjadi agen penggerak untuk iman, dan nanti dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan daerah ini," kata Goerge Hadjoh ketika membuka kegiatan peningkatan kapasitas iman pemuda-pemudi Kristen tingkat Kota Kupang di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang, Selasa (1/2).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Kupang ini menghadir Pdt Yandi Manobe, Kepala Kantor Agama Kota Kupang, Yakobus Beda Kleden dan Ketua Majelis GMIT Kota Baru Pdt Norman Nenohai.

Sementara itu, Pdt Yandi Manobe, saat memberikan materi, mengatakan, banyak hal-hal praktis setelah menerima terang, manusia butuh bersabar untuk menerima semua keadaan, memiliki keberanian yang lahir dari iman, pengakuan akan kepuasan yang diperolehnya melalui persekutuan dengan Allah dan berkat yang dialaminya dalam persekutuan itu dan kerinduan akan Allah.

"Sesuatu yang dirasa penting, tentu akan dipersiapkan secara baik dan dinanti-nantikan. Sama seperti pergi ke gereja, seharusnya menjadi kegiatan yang paling ditunggu, tetapi yang terjadi sekarang, pergi ke gereja, mulai bermalas-malasan dan perlu dorongan yang kuat," kata Pdt Yandi.

Pdt Yandi mengatakan, ketika mengukur iman dengan materi maka tidak akan ditemukan jawabannya. Ketika manusia melewati batas, maka disitulah terjadi dosa. Sama seperti Adam dan Hawa, Tuhan memberikan kebebasan terhadap semua yang ada di Taman Eden.

Namun, lanjut Pdt Yandi, Adam dan Hawa melewati batas dan memakan buah yang dilarang Tuhan. Jadi sekarang, apakah kita mau hidup dalam terang atau gelap?. Karena ketika ingin tinggal di dalam terang, maka semua aturan itu jelas.

Pdt Yandi mengatakan, spiritualitas yang menentukan jalan, hidup dalam terang, perintah, pedoman harus dilakukan. Kebenaran sendiri memiliki tiga aturan yaitu legalitas, moralitas, sosialitas atau kepekaan untuk menjadi bagian dari penderitaan orang lain dalam hal ini lingkungan dimana mereka berada.

"Jadi relasi dengan Tuhan, diri sendiri manusia lain dan lingkungan berjalan baik," ungkapnya.

Kabag Kesra Setda Kota Kupang, Jhoni Bire, mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Bagian Kesra Setda Kota Kupang.

"Jadi diawali dengan pemuda kristen, nanti akan digelar untuk pemuda Katolik, Pemuda Muslim dan Pemuda Budha dan Hindu," ujarnya.

Jhoni mengaku, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan iman kepercayaan kepada Tuhan, juga membangun kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk pembangunan daerah. (r2)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan