KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Fenomena La Nina telah diumumkan dan sedang berlangsung. Tiga dari kriteria berikut harus dipenuhi yakni Suhu permukaan laut di wilayah NINO3 atau NINO3.4. Samudera Pasifik 0,5 °C lebih dingin dari rata-rata.
Angin pasat lebih kuat dari rata-rata di Samudra Pasifik khatulistiwa barat atau tengah selama tiga dari empat bulan terakhir. SOI rata-rata tiga bulan adalah +10 atau lebih tinggi.
"Sebagian besar model iklim yang disurvei menunjukkan pendinginan berkelanjutan hingga setidaknya 0,8 °C di bawah rata-rata di wilayah NINO3 atau NINO3.4 di Samudra Pasifik hingga akhir tahun," jelas Senior Climate Forecaster Wilayah NTT, Hamdan Nurdin, kepada TIMEX, Jumat (3/3).
La Nina Menyeluruh. ENSO masih berlanjut pada kondisi LA NIÑA dengan intensitas yang terus melemah.
"Anomali suhu muka laut di wilayah NINO 3.4 secara bertahap terus mengalami penurunan dari ambang batas LA NINA akan tetapi atmosfer belum meresponnya sehingga masih tetap mengindikasikan La Nina," ungkapnya.
Sebagian besar model iklim yang dipakai untuk memprediksi siklus ENSO tetap mengantisipasi suhu permukaan laut di Pasifik tropis (termasuk NINO3.4) yang memiliki kecenderungan akan konsisten pada kondisi ENSO NETRAL selama bulan Februari 2023.
"Kondisi LA NINA akan memberikan dampak terhadap peningkatan curah hujan yang cukup signifikan di periode musim kemarau di NTT," pungkasnya.
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengimbau kepada masyarakat agar terus waspada dengan hujan dengan intensitas tinggi karena bisa mengakibatkan bencana alam banjir bandang, tanah longsor.
"Kita terus waspada dan mengevakuasi diri dan keluarga ke tempat aman jika ada kejadian bencana," ujarnya (r1)
Editor: Intho Herison Tihu