Jembatan Noelbisnaen Makin Tergerus, Longsor di Batu Perahu, Warga 4 Kecamatan di Amfoang Kesulitan Akses

  • Bagikan
MAKIN PARAH. Inilah kondisi terkini jembatan Kapsali di Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya yang nyaris putus total setelah diterjang banjir pada Sabtu (11/2) kemarin. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jembatan Noelbisnaen di wilayah Siumolo, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang yang putus diterjang banjir pada Desember 2022 lalu sempat diperbaiki dinas teknis di Pemkab Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir membuat jembatan itu makin tergerus. Bahkan putus total.

Akibatnya, warga empat kecamatan di wilayah Amfoang, mulai dari Fatuleu Barat, Amfoang Barat Daya, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur kesulitan akses. Hal ini diperparah dengan kondisi jembatan Kapsali di Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya yang juga nyaris putus total, dan longsor di daerah Batu Perahu.

"Jembatan Noelbisnaen putus lagi, juga longsor di Batu Perahu di daerah Fatuleu Barat. Begitu juga jembatan Kapsali di Manubelon keadaannya makin parah, nyaris putus total. Jadi sekarang kami kembali terisolir, kesulitan akses ke Kupang dan sebaliknya," jelas Bhabinkamtibmas Polsek Amfoang Utara, Polres Kupang, Johanis Gareths Lerrick ketika dihubungi TIMEX, Sabtu (11/2) malam.

Menurut Johanis Lerrick, putusnya akses warga ini karena hujan deras terus mengguyur wilayah Kabupaten Kupang, khususnya di wilayah Amfoang dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, puluhan kendaraan roda empat atau lebih, bahkan kendaraan roda dua tak bisa bergerak dari wilayah Batu Perahu dan jembatan Noelbisnaen.

Menyikapi kondisi ini, Johanis mewakili warga setempat, khususnya di wilayah binaannya mengharapkan perhatian pemerintah, baik Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT membantu membuka akses jalan bagi masyarakat agar bisa beraktifitas dengan baik. Terutama memobilisasi kebutuhan-kebutuhan bahan pokok ke wilayah Amfoang dan sekitarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di tiga kecamatan wilayah Amfoang terpaksa merayakan Natal dalam kondisi terisolir setelah dua jembatan yang menghubungkan wilayah itu putus diterjang banjir.

Banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur sebagian Pulau Timor, khususnya di wilayah Kabupaten Kupang dan sekitarnya sejak Sabtu (24/12/2022) malam hingga Minggu (25/12/2022). Akibat banjir ini, dua jembatan tak bisa dilintasi kendaraan, yakni Jembatan Noelbisnaen di wilayah Siumolo, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang dan Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya.

Bhabinkamtibmas Polsek Amfoang Utara, Polres Kupang, Johanis Gareths Lerrick saat dihubungi TIMEX, Minggu (25/12) membenarkan peristiwa itu. "Untuk sementara akses jalan dari Kupang ke wilayah Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur terputus. Kejadiannya tadi pagi (Minggu, 25/12, Red). Ini kami terisolir seperti bulan April tahun lalu saat Badai Seroja itu," kata Johanis Lerrick.

Selain jembatan tersapu banjir, kata Johanis, gunung putih di wilayah Amfoang juga mengalami longsor, dan materialnya masih menutup badan jalan. Untuk itu, Johanis berharap bantuan Pemkab Kupang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat memberi bantuan agar warga tidak mengalami kesulitan akses. (aln)

  • Bagikan

Exit mobile version