KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan tim medis di Puskesmas, melakukan operasi untuk bulan Februari 2023.
Dari hasil operasi timbang, berhasil menimbang sebanyak 75 persen sasaran timbang di Kota Kupang.
75 persen anak tersebut tersebar di 117 Posyandu. Dari data yang ada, total Posyandu di Kota Kupang sebanyak 338 Posyandu.
Pelaksanaan operasi timbang bulan Februari sendiri mendapat memantau langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati sendiri di setiap tempat posyandu bersama dengan Kepala Puskesmas yang didatanginya.
Terpantau, pada Jumat (10/2), drg Retnowati beserta jajaran berkesempatan memantau langsung proses penimbangan di posyandu yang berada pada wilayah pelayanan Puskesmas Sikumana. Hasil penimbangan sendiri tidak ada anak balita yang dinyatakan stunting.
"Hal ini tentunya membuat semangat dan optimisme Pemerintah Kota Kupang untuk menurunkan angka stunting semakin tinggi," kata drg Retnowati saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (10/2).
Dikatakan, data sementara, ada yang belum diinput semuanya ke sistem Elektronik Program Penanggulangan Gizi Buruk Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Jadi, kata dia, hasil EPPGBM sementara ada yang naik dari rata-rata yaitu Puskesmas Sikumana yaitu 30,4 persen, Puskesmas Oesapa 27,4 persen, Manutapen 21,7 persen.
"Ini data sementara, dari 117 Posyandu yang melakukan penimbangan kepada anak," sebutnya.
drg Retnowati mengatakan, dari 117 Posyandu yang sudah melakukan penimbangan, sebanyak 73 persen dari sasaran sudah dilakukan penimbangan, sementara yang lainnya belum datang ke Posyandu sehingga akan dilakukan sweeping lagi.
"Maksudnya dari 117 posyandu itu sebanyak 73 persen sasaran sudah dilakukan penimbangan, sementara lainnya belum datang sehingga akan dilakukan sweeping lagi," tambahnya.
Retnowati katakan, sejauh pengamatannya, angka stunting memang tidak tinggi, bahkan dua posyandu yang dikunjunginya di Sikumana, tidak ada anak yang stunting.
"Tentunya kita harus merujuk pada data dan verifikasi lagi, akhir bulan Februari ini, Puskesmas lakukan verifikasi data dan nantinya akan diverifikasi lagi dari dinas," sebut dia.
drg Retnowati bilang nanti pada April baru akan dilakulan evaluasi, tetapi kalau hasil penimbangan dari SSGI tidak menyimpang jauh, dan tetap gunakan data riil lapangan. (r2).
Editor: Intho Herison Tihu