Alex Riwu Kaho: Kemudahan dan Percepatan Layanan di Bank NTT Tak Mengenal Sekat

  • Bagikan
SIMULASI. Dirut Bank NTT Alexander Riwu Kaho simulasi penggunaan Tanda Tangan Elektronik di Lantai Lima Bank NTT, Selasa (21/2). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

PKS dengan BSrE BSSN Tentang TTE

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perkembangan teknologi saat ini menuntut Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT untuk terus melakukan upaya-upaya agar bertransformasi ke pelayanan digital.

Untuk memberikan kemudahan dan percepatan pelayanan kepada nasabah, direksi bank NTT menghadirkan sistem pelayanan tanda tangan elektronik.

Mewujudkan mimpi besar tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tentang pemanfaatan sertifikat elektronik pada sistem elektronik di Bank NTT dan sosialisasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) di lingkup BPD NTT.

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama Bank NTT, Alexander Riwu Kaho didampingi Direktur Kepatuhan, Cristhofel Adoe.

Diikuti oleh Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Sigit Kurniawan, Kepala BSrE, Jonathan Gerhard Tarigan, Subkoordinator Kelompok Pengelolaan Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga, Armand Syarif dan Kepala Subbagian Tata Usaha BSrE Abdul Khairul Zaka.

Penandatanganan PKS dan sosialisasi tersebut digelar di Lantai Lima Bank NTT Pusat, Selasa (21/2).

Direktur Utama Bank NTT, Alexander Riwu Kaho, mengatakan mimpi bersama untuk Indonesia maju, NTT maju dan Bank NTT maju dalam peradaban elektronik yang luar biasa.

"Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan akan merubah budaya, dan faktanya sudah kita alami, dengan cara-cara kerja yang konvensional beralih elektronifikasi dan digital," ujarnya.

Alex menyebut bahkan secara digital juga memberikan banyak kemudahan untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam pekerjaan. "BSSN dan BSrE memberikan langkah pasti bagi Bank NTT untuk naik level baik pada tata kelola maupun service, yang berdampak pada banyak hal termasuk efisiensi dan peningkatan kinerja unggul," ujarnya.

Dia mencontohnya, Bank NTT di Cabang Pembantu di Rote dan banyak lagi di pelosok, akan beralih dari pelayanan konvensional yang dirasa lambat dan menghambat, padahal dituntut untuk pelayanan dengan cepat dan tuntas.

"Dengan adanya kerja sama dengan BSSN dan BSrE, maka lompatan layanan akan memberikan kemudahan dan percepatan layanan, tidak ada lagi sekat tempat maupun waktu," tandasnya.

Lanjut Alex, yang dibutuhkan adalah komitmen untuk merubah budaya kerja dan konsistensi untuk perubahan, adaptasi secara cerdas, teknologi, pola pikir dan pola kerja, jika dilaksanakan ini, maka Bank NTT akan makin hebat dan level yang berbeda atau lebih maju.

"Tantangan ke depan harus bisa ditaklukan, kehadiran BSSN dan BSrE ini akan sangat membantu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Sigit Kurniawan dengan adanya TTE ini akan mempermudah proses bisnis Bank NTT dalam rangka digitalisasi dokumen-dokumen yang sebelumnya konvensional secara fisik, menjadi TTE, yang mempermudah dalam kecepatan dan efisiensi.

"Jadi dengan adanya efisiensi maka otomatis digitalisasi dan pelayanan yang dilakukan oleh bank NTT akan lebih cepat kepada masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan, untuk securitynya sampai saat ini, sangat konsen, web trust atau terpercaya, sudah ada pihak-pihak yang melakukan audit keamanan terhadap BSrE.

"Kami sudah bekerja sama dengan lima Bank Pembangunan Daerah, Bank Jabar, Bank Jatim, Bak Sumsel, dan Bank Kalimantan Barat dan Bank NTT yang kelima, sementara Bank Himbara hampir semua sudah," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan adanya TTE akan sangat membantu proses bisnis Bank NTT. Jadi dimana pun dan kapan pun bisa melakukan penandatanganan dokumen.

"Jadi memang Bank NTT sudah mulai, dan dengan adanya komitmen Bank NTT untuk menggunakan TTE ini berarti Bank NTT sudah melakukan upaya digitalisasi," tambahnya. (r2)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan