KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dinas Kesehatan Kota Kupang optimis dengan berbagai upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah akan membuahkan hasil yang baik. Operasi timbang juga sedang berlangsung dan dari hasil sementara menunjukkan tran penurun stunting di Kota Kupang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati mengaku, sejauh ini, dapat dipastikan kasus stunting di Kota Kupang menurun dari angka 5.497 anak, turun menjadi 4.000 anak saja.
"Walaupun saat ini operasi timbang masih terus dilakukan oleh Posyandu karena masih ada sekitar 7.000 sasaran yang belum ditimbang dan diukur, sehingga data ini masih merupakan data sementara," demikian drg Retnowati saat diwawancarai Senin (27/2).
Dia mengaku, data saat ini, dari sasaran 23.000 lebih sasaran, masih tersisa 7.000 sasaran yang belum ditimbang, sehingga upaya sweeping harus dioptimalkan lagi oleh puskesmas dan posyandu, tentu berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan juga.
Dia mengatakan, setelah semua sasaran ditimbang maka akan dilakukan verifikasi dan validasi kembali untuk data yang ada dan diinput dalam sistem.
Dia mengaku, untuk operasi bulan timbang sendiri masih tetap akan dilakukan hingga tanggal 5 Maret mendatang, karena masih beberapa Posyandu yang belum melakukan operasi timbang.
"Setelah semua Posyandu melaksanakan operasi timbang maka akan dilanjutkan dengan sweeping dengan mencari sasaran yang belum ditimbang," ungkapnya.
Untuk kesadaran orang tua membawa anaknya ke Posyandu dapat dikatakan sudah sangat baik dan merupakan hal yang positif, orang tua sudah sadar pentingnya membawa anak ke Posyandu.
"Memang karena beberapa hari ini terjadi hujan di Kota Kupang sehingga antusias masyarakat juga menurun, tentu upaya sweeping juga harus diperkuat lagi," tambahnya.
Kepala Puskesmas Bakunase, dr Sartje Nubatonis, mengatakan, sasaran bayi balita di Puskesmas Bakunase sebanyak 2.344 sasaran.
"Sampai saat ini sasaran yang sudah diukur tinggi dan berat badan sebanyak 1.640 yang sudah diinput dalam sistem, sementara ada juga yang sudah diukur namun datanya belum diinput," katanya.
Menurut dr Sartje, data riilnya sudah mencapai 98 persen bayi balita sudah ditimbang, namun yang sudah diinput baru 91 persen. Upaya sweeping juga terus dilakukan di posyandu masing-masing kelurahan, dibantu oleh camat dan lurah, serta kader posyandu sendiri. Sehingga sasaran bayi dan balita dapat dilayani untuk diukur tinggi dan berat badan.
"Total posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bakunase sebanyak 36 posyandu, tersisa 3 posyandu yang belum melakukan sweeping," tutupnya. (r2)
Editor: Intho Herison Tihu