Kendaraan Pengguna Solar Wajib Miliki QR Code

  • Bagikan
PEMBELIAN BBM. Salah satu masyarakat pengguna BBM jenis solar menggunakan QR Code saat mengisi bahan bakar di SPBU Kelurahan Oeba, Selasa (28/2). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX).

Mulai 7 Maret, Sudah 52 Kendaran Yang Gunakan WR Code

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT Pertamina menyatakan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar dengan menggunakan sistem QR Code mulai diterapkan di Nusa Tenggara Timur, 7 Maret 2022 mendatang.

Hal ini dijelaskan Area Manager Communication & CSR Marketing Region Jatimbalinus Deden Mochamad Idhani di SPBU Kelurahan Oeba, Selasa (28/2).

Dia mengatakan, bagi pengguna kendaraan yang belum memiliki QR Code, tetap dilayani dalam masa transisi ini namun dengan volume yang terbatas, hanya 20 liter per hari.

"Jadi secara berkala akan disesuaikan dan menyeluruh menggunakan QR code, jika tidak memiliki maka tidak dilayani di SPBU," ungkapnya.

Dia menjelaskan, bagi masyarakat pemilik kendaraan yang belum memiliki QR Code, dapat mendaftar dengan tiga cara, pertama, melalui web subsiditepat.mypertamina.id, yang bisa diakses dari mana saja dan kapan saja menggunakan handphone atau perangkat yang tersambung dengan internet.

"Cara ke dua, bagi masyarakat yang kurang literasi digital, masyarakat bisa langsung mendatangi SPBU terdekat di seluruh NTT, untuk mendaftarkan secara manual, dan akan dibantu oleh petugas, hanya membawa KTP, STNK dan mobilnya, jika tidak membawa mobil maka harus membawa foto mobil tampak depan dan tampak samping," ungkapnya.

Dia menjelaskan, program ini untuk menjawab keresahan semua masyarakat tentang pertanyaan siapa yang menikmati subsidi dan berhak menikmati BBM bersubsidi, karena dengan menggunakan sistem ini maka pelayanan akan digitalisasi dan secara IT tidak ada lagi human error atau faktor antara human ke human.

Deden Mochamad Idhani mengatakan, manfaat dari sistem digital ini, maka dapat dijaminkan subsidi tempat sasaran, banyak manfaat, merencanakan perjalanan lebih mudah, juga bagi pengusaha lebih bisa mengalokasikan belanja untuk BBM dan bagi pemerintah daerah mendapatkan pendapatan.

"Kami berharap budaya baru ini dapat dilaksanakan di NTT, dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah untuk mensukseskan program ini, karena kebiasaan ini untuk mengarah ke literasi digital yang semakin bagus," tambahnya.

Dia mengatakan untuk masyarakat yang sudah menggunakan QR Code di NTT sebanyak 52 ribu kendaraan, terdiri dari kendaraan pertalite sejumlah 30 ribu lebih dan sisanya adalah kendaraan dengan jenis mesin diesel atau biosolar.

"Jadi memang sudah cukup banyak kendaraan yang memiliki QR Code, karena memang kami sudah mensosialisasikan sejak bulan Juli dan Agustus Tahun 2022 kemarin," ungkapnya. (r2)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan

Exit mobile version