KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Brigita Kireyna Leong (18) salah satu warga asal Atambua, Kabupaten Belu, NTT berhasil masuk Top 6 pada ajang pemilihan Miss Asia Award 2023 di Filipina serta menerima penghargaan Best Nasional Costum.
Putri asal perbatasan RI-RDTL ini sebelumnya terpilih mewakili Indonesia untuk berkompetisi dengan peserta dari 28 negara lainnya. Dari jumlah peserta itu, ia berhasil mengukir prestasi di kanca Internasional dan mengharumkan nama NTT serta Indonesia.
Keberhasilannya itu tidak terlepas dari peran Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang mengorbitkannya dan salah satu tarian asal TTS yang tampilkan pada ajang tersebut.
"Saya sangat senang dan bangga bisa membawa nama Indonesia terutama NTT," sebut Brigita alumni SMKN 3 Kota Kupang itu di Aula Biru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Rabu (1/3).
Mantan siswa jurusan Tata Boga ini mengaku prestasi yang raihnya itu berkat dukungan dan suport dari Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi.
“Yang mensponsori saya itu terutama Bunda Julie Laiskodat dan Bapak Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, dukungan itu baik dalam bentuk finansial dan semua materi yang saya dapatkan semuanya 100 persen dari Deskranasda NTT dan Dinas Pendidikan NTT," ujar Brigita.
Anak dari pasangan suami istri (pasutri) Jimi Leono Leong dan Magdalena Lince Andra itu mengisahkan sejak kecil memiliki tipe tomboi namun setelah masuk SMP kelas VIII ia mengikuti mencoba mengikuti lomba model.
Lomba yang diperhelat antar siswa untuk tidak mendapat dukungan orang tua, pada hal ia sudah mendaftarkannya itu. "Saya tidak didukung tapi ternyata saya juarai lomba itu. Dari situ saya meyakini hobi dan cita-cita menjadi model sehingga ditekuni sampai sekarang," katanya.
Ia juga, proses belajar menjadi model juga dilakukan secara otodidak. Dari hasil kerja kerasnya itu, ia terpilih mewakili NTT ditingkat nasional lalu mewakili Indonesia di Filipina.
Disebutkan prestasi tersebut tidak saja soal ilmu pengetahuan yang ia peroleh namun juga soal tarian yang dibawakan dalam ajang itu. Tarian yang dibawakan asal TTS.
"Jadi tarian yang saya bawakan itu adalah tarian Kuanmolo asal TTS. Tarian itu memiliki ceritanya tersendiri karena seorang wanita cantik dikutuk ibunya karena tidak ingin dinikahi oleh pria-pria yang ingin melamarnya," katanya.
Ia juga memotivasi kepada pemuda NTT agar mengetahui kemampuan dan kelebihan diri sendiri dan terus mengasahnya. "Kita harus terus menggali, mengasah kemampuan kita," tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mengatakan, raihan prestasi ini sebagai pintu untuk membuka kesempatan bagi generasi muda NTT lainnya untuk terus berprestasi.
"Kita harapkan akan ada Brigita, Brigita lain. Ini adalah langkah positif dalam mendukung kinerja utama Dinas di aspek kebudayaan. Mari kita memberi dukungan dan mohon juga bantuan dari pihak-pihak terkait," sebut Linus Lusi. (r3)