KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tak pernah terpikir untuk bisa jalan-jalan ke luar negeri, sales marketing PT Surya Batara Mahkota Dealer Suzuki Kupang, bisa mendapatkan pengalaman jalan-jalan ke luar negeri.
Dealer Sultan, julukan yang biasa mereka dengar bisa bekerja dengan enjoy dan bekerja dengan tim kerja yang solid, membuat karyawan mereka memiliki keluarga baru dalam dunia kerja.
Jhon Lusi, Hilda Janggu, Rocky Fanggidae, tiga orang dengan penjualan terbanyak ini mendapatkan banyak pengalaman kerja dan bonus yang tak tanggung-tanggung, bahkan bisa berkesempatan keliling Indonesia hingga luar negeri.
Jhon Lusi bekerja di Suzuki Dealee PT SBM sudah 9 tahun lamanya, dengan background pendidikan Sarjana Matematika, yang memilih berkecimpung di dalam dunia otomotif.
"Awalnya memang ragu, apakah bisa di dunia otomotif, menjual mobil Suzuki kepada masyarakat, tentu banyak tantangan juga yang dihadapi, tetapi bagaimana mengelola dan menghadapi tantangan agar bisa ditaktulakan," ujar Jhon Lusi saat diwawancarai di Dealer Suzuki SBM Kupang, Selasa (28/2) .
Jhon Lusi pernah dinobatkan menjadi sales dengan predikat pertama di NTT karena sukses melakukan penjualan hingga 70an unit mobil. Dan ini merupakan rekor penjualan terbanyak di NTT. Pernah juga mengikuti victory kontes tingkat nasional dan mengikuti training di Jakarta.
Dia mengaku, ada juga cerita pengalaman menjadi sales, menghadapi konsumen dengan berbagai karakter, harus sabar menghadapi, jangan menyerah. Dengan berbagai pengalaman John Lusi akhirnya menjadi mahir dalam bidangnya, apalagi dengan perkembangan teknologi mempermudah proses penjualan dan promosi.
Dia mengajak masyarakat NTT untuk datang ke dealer Suzuki Surya Batara Mahkota, karena banyak promo menarik yang dihadirkan. Dengan uang muka Rp 10 juta, maka kendaraan langsung diproses untuk dibawa pulang konsumen.
"Mau beli mobil, ingat Suzuki, ingat Jhon Lusi, proses cepat dan banyak promo menarik. Saya targetkan Tahun 2023 ini bisa kembali menjadi sales dengan penjualan terbanyak, bisa lebih dari 70 unit," pungkasnya. (r2)
Editor: Marthen Bana
