Surati Kepala BIN Terkait Mafia Pengiriman PMI Ilegal, Romo di Batam Dipolisikan

  • Bagikan
Aktivis HAM Batam, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus. (FOTO: ISTIMEWA).

KUPANG, TINEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Romo Paschal, salah satu pastor aktivis HAM Batam diduga mendapatkan perlakuan tak adil di Batam, Kepulauan Riau.

Chrisanctus Paschalis Saturnus yang kerap disapa Romo Paschal adalah Kepala Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) di Keuskupan Pangkalpinang.

Dari data yang diterima Timor Express menyebut Romo Paschal diketahui mendapatkan perlakuan tidak adil dari aparat negara di Batam, saat sedang aktif melakukan advokasi perlindungan terhadap korban perdagangan orang.

Romo Paschal menyebut bahwa pada tanggal 12 Januari 2023 telah mengirim surat keprihatinannya kepada Kepala BIN di Jakarta terkait dugaan keterlibatan oknum pejabat BIN Daerah Kepri (Kolonel BPP) dalam hal membekingi mafia sindikat pengirim PMI secara ilegal.

"Tanggal 17 Januari 2023 oleh oknum pejabat BINDA Kepri tersebut, saya dilaporkan ke Polda Kepri dengan sangkaan pasal pencemaran nama baik dan fitnah (310 dan 311 KUHP). Objek laporan tersebut adalah surat laporan saya kepada kepala BIN yang sampai saat ini belum membalas surat laporan tersebut," katanya dalam rilisnya.

Dikatakan saat ini persoalan ini sedang dalam penanganan Dirkrimum Polda Kepri. Pada Senin (6/3) akan diperiksa dalam hal klarifikasi atas laporan yang oknum pejabat BIN Kepri sudah layangkan. Dalam waktu yang sama beredar informasi berupa surat bahwa akan ada demo besar besaran di Polda Kepri oleh sebuah aliansi yang diketuai oleh Udin Pelor.

Terkait Udin Pelor, ia mengaku mengenal tetapi tidak ada persoalan pribadi. Informasi yang diterima Udin Pelor dan beberapa ormas sudah ditemui oknum pejabat BINDA kepri tersebut dan diminta untuk cipta kondisi.

"Sebelum ini ada beredar berita online juga dari Udin Pelor mengultimatum saya. Selain itu tidak ada kepentingan hukum pihak aliansi dengan saya," katanya.

Ia menjelaskan, dalam surat yang ditujukan kepada kepala BIN di Jakarta, tidak ada narasi satupun menyebut tentang SARA tetapi menjadi pertanyaan mengapa itu yang diangkat oleh aliansi.

"Hal ini bisa berpotensi konflik horizontal di Batam karena ada reaksi keras dari sejumlah masyarakat," pintanya. (r3)

  • Bagikan

Exit mobile version