BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Guna memahami mekanisme pelayanan, Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyedia Air Minum (UPTD SPAM) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), melakukan sosialisasi bersama masyarakat Desa Bangka Kuleng dan Satar Tesem, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Senin (20/2/2023). Sosialisasi ini dilakukan setelah sebanyak 136 penerima program hibah meteran diaktifkan sebagai pelanggan UPTD SPAM.
Kegiatan sosialiasi itu berlangsung di Kantor Desa Bangka Kuleng. Hadir sebagai pembicara, Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, Camat Lamba Leda Selatan, Marsel Manggas, juga perwakilan TNI dan Polri. Pesertanya, masyarakat penerima program hibah meteran Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2022 yang telah diaktifkan menjadi pelanggan.
Hadir juga Kepala Desa (Kades) Bangka Kuleng, Marselinus Mohon, Kades Satar Tesem, Hendrikus Baging, guru, tokoh masyarakat, dan petugas pelayan UPTD SPAM dari IKK Mano.
Dalam kesempatan itu, masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Matim yang sudah bangun jaringan air bersih ke wilayah itu, dimana pengelolaannya oleh UPTD SPAM Matim.
"Masyarakat sangat antusias mengikuti sosialiasi. Mereka mengaku senang, karena Pemda Matim sudah memperhatikan dua wilayah desa dengan dibangunnya jaringan air minum sampai sambungan rumah (SR). Sehingga mereka menyampaikan terima kasih," jelas Kepala UPTD SPAM, Fransiskus Yun Aga kepada TIMEX di kantor IKK Mano, Senin (6/3).
Fransiskus yang sering disapa Kevin itu mengatakan, kegiatan sosialisasi dibuka resmi oleh Camat Lamba Leda Selatan, Marsel Manggas. Dimana dalam arahanya, Camat Marsel menyampaikan bahwa dibangunya air minum bersih pada 2022 di dua wilayah itu, sebagai bukti bahwa Pemerintah itu benar-benar hadir dan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
"Ini salah satu bukti bahwa pemerintah itu peduli dan bertanggung jawab akan kebutuhan masyarakat. Sehingga aset yang ada, wajib untuk dijaga dengan baik," ujar Kevin mengutip apa yang disampaikan Camat Marsel.
Camat ini juga meminta pemerintah desa, bisa terlibat untuk menjaga aset yang sudah dibangun oleh Pemda Matim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Juga sarana yang ada, bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, karena masih banyak warga yang belum mendapat kesempatan untuk dibangun air minum. Terkait pembayaran, Camat Marsel minta masyarakat untuk dipatuhi.
"Dalam kewajiban untuk pembayaran air minum, saya minta kita semua untuk patuhi. Tidak ada perbedaaan antara pembayaran air minum di Borong atau di wilyah lain di Kabupaten Matim dengan kita yang ada disni. Semua belaku dengan aturan yang sama. Tarif yang ada juga bukan asal-asal atau semaunya pihak UPTD SPAM, tapi ada dasar atau regulasinya," tegas Camat Marsel.
Kevin mengatakan, materi yang disampaikan saat sosialisasi itu, terkait pengelolaan air minum di Matim yang dilakukan oleh UPTD SPAM, juga terkait dengan tarif air minum, dan materi terkait hak dan kewajiban pelanggan. Dimana respon dari masyarakat, sangat baik.
Menurutnya, total pelanggan yang sudah diaktifkan oleh pihak UPTD untuk dua wilayah desa itu, ada sebanyak 136 dari 138 SR.
"Pelanggan penerima meteran MBR dari program perluasan SPAM jaringan perpiaan yang telah dibangun Dinas PUPR tahun anggaran 2022, totalnya 138 SR. Jadi yang sudah diproses sebanyak 136 pelanggan. Sementara dua SR, belum ada di tempat saat petugas kami melakukan registrasi untuk pengaktifan pelanggan," jelas Kevin.
Lanjut dia, selain menyampaikan terima kasih kepada Pemda Matim, masyarakat dua desa itu juga berharap melalui UPTD SPAM, agar warga lain yang belum mendapat SR, bisa diperhatikan dengan memperluas atau bangun tambah jarigan. Dimana saat ini, baru ada sebanyak 17 SR di Kampung Taku, Desa Satar Tesem, dan 121 SR di kampung Bajar, Desa Bangka Kuleng.
"Terhadap usulan ini, saya sampaikan ke masyarakat bahwa, untuk bangun baru atau perluasan jaringan, akan diteruskan kepada Dinas PUPR selaku OPD yang bertanggung jawab terhadap hal ini. Kita dari UPTD SPAM, sebagai operator mengelola jaringan yang sudah dibangun. Shingga UPTD SPAM, memaksimalkan pelayanan dengan menggunakan jaringan SR yang tersedia," jelasnya.
Tentu dengan melihat kapasitas air yang bersumber dari Wae Roda ini, dua desa itu masih sangat bisa untuk penambahan sekira 300 pelanggan atau SR baru. Hitungan pada musim puncak kemerau, ketersedian air masih sangat cukup. Pelayanan untuk dua wilayah desa yang ada, diberlakukan dengan jadwal atau bergilir, yakni Senin, Rabu, dan Jumad. Setiap jadwal mengalir itu durasinya selama 12 jam, dan dimulai pukul 12.00 Wita.
Menurut Kevin, dibuat jadwal seperti itu bukan karena kondisi airnya yang tidak cukup, tapi karena kondisi topografinya, dan berbeda jalur. Sehingga ketika dibuka secara bersama, maka terjadi kehilangan tekanan. Artinya hanya karena elevasi saja. Disini berganti jadwal dengan pelanggan di kampung tetangga, Golo Laci.
"Semua masyarakat pada intinya, siap mengikuti ketentuan yang ada. Bagi 136 pelanggan yang ada, berlaku mulai pembayaran pada 1 April 2023. Sementara air digunakan sebelum sosialisasi atau sebelum tanggal 15 Februari 2023, tidak dihitung. Pemakaian air baru dihitung sejak 16 Februari -15 Maret, dan itu dimulai pembayaran pada 1 April 2023. Artinya mereka mulai dikenakan rekening air itu pada Maret," bilang Kevin.
Dari pihak kepolisian yang diwakili Kapospol Mano, saat itu meminta masyarakat agar aset jaringan air minum yang sudah dibangun itu jangan sampai dirusaki. Sebab ketika sengaja dibuat rusak, maka prilaku itu akan berujung dengan urusan hukum. Artinya, ada efek lain dan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami dari polisi komit akan berjalan bersama dengan UPTD SPAM, untuk menjaga keberlanjutan aset pemerintah daerah yang sudah dibangun. Sehingga, saya berpesan kepada kita semua, mari kita menjaga fasilitas ini, dan jangan buat rusak," pintanya.
Untuk diketahui, pembangunan air bersih dari Pemkab Matim melalui Dinas PUPR untuk dua wilayah desa, Bangka Kuleng dan Satar Tesem, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Nilai anggarannya sebesar Rp 927.225.000. Program perluasan SPAM jaringan perpipaan IKK Mano, diresmikan Bupati Matim, Agas Andreas, pada 14 Februari 2023. Setelah itu langsung diserahkan ke UPTD SPAM Matim untuk pengelolaanya. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana