KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menyikapi lonjakan harga beras beberapa pekan terakhir, Perum Bulog NTT bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Pemprov NTT, Pemerintah Kota Kupang dan instansi pemerintahan lainnya untuk menggelar pasar murah.
Pasar murah tersebut dibuka di Alun-alun Kota Kupang, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima selama sepekan yang dimulai, Senin (13/3).
Selain itu, lokasi pasar murah akan tersebar di tempat publik seperti kantor kelurahan, dan rumah ibadah.
Perum Bulog NTT menyediakan beras dengan stok 3 sampai 4 ton per hari. Untuk beras premium, dijual dengan harga Rp 58 ribu untuk 5 kilohram dan beras medium dijual Rp 9.000 per kilogram.
Demikian dijelaskan Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Fanik Apriliyani, saat dikonfirmasi, Kamis (9/3).
Apliyani mengaku upaya tersebut dilakukan demi memperlancar proses penyaluran beras sampai ke masyarakat, dengan harga terjangkau atau dibawa Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurutnya, upaya ini dilakukan atas kerja sama dengan semua pihak, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT dan TPID Kota Kupang.
Dia menilai, pedagang yang bermitra dengan Bulog juga tetap dilayani, namun harus mengikuti ketentuan dan surat perjanjian, bahwa pedagang tidak menaikan harga beras melebih ketentuan HET.
"Jika melanggar, maka akan dikenakan sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja. Harusnya pedagang lebih peka terhadap kondisi in, jangan menaikan harga beras yang akhirnya menyulitkan masyarakat," tambahnya.
Apriliyani meminta masyarakat tidak panik dan tetap tenang, karena stok beras akan tetap ada. Ia juga menjamin stok tersedia hingga beberapa bulan ke depan.
Selain itu, kata Apriliya, untuk minyak goreng, minyak kita, dengan harga Rp 14 ribu per liter, akan dijual dengan harga Rp 12 ribu per liter karena mendapatkan subsidi dari Bank Indonesia.
Ada beberapa komoditi yang disubsidi oleh KPw BI NTT, diantaranya, gula pasir, yang dijual Rp 14 ribu per kilo, disubsidi menjadi Rp 12 ribu, bawang merah dan bawang putih serta cabai rawit dan cabai kriting yang dipasaran dijual Rp 80 sampai 90 ribu, disubsidi BI sebesar Rp 20 ribu, sehingga dijual Rp 60 sampai Rp 65 ribu per kilogram.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang, Leni Hermanus mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang berencana akan melakukan sidak pasar di semua pedagang yang berjualan beras bulog dan konsekuensi dari pedagang nakal akan ditindak.
"Jika kedapatan pedagang bermain dengan harga atau menjual beras Bulog di luar dari ketentuan maka akan ditindak tegas dengan diberikan surat teguran lisan dan tertulis," ujarnya.
Pedagang yang nakal akan dilaporkan kepada Perum Bulog NTT untuk ditindak tegas dan dihentikan kerjasamanya. (r2)
Editor: Intho Herison Tihu