Peringati Hari Musik dan Hari Kasih Sayang, Biro MC DPD PAPPRI NTT Gelar Kunjungan Kasih di Panti Asuhan

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Pengurus Biro MC DPD PAPPRI NTT pose bersama anak-anak dan pengelola Panti Asuhan Bhakti Luhur Baumata dalam kunjungan kasih memperhatikan Hari Musik Nasional dan Hari Kasih Sayang, Minggu (19/3). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional dan Hari Kasih Sayang Tahun 2023, Biro Master of Ceremony (MC) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kunjungan kasih di Panti Asuhan Bhakti Luhur Susteran Alma Baumata, Minggu (19/3).

Ketua Biro MC DPD PAPPRI NTT, France A. Titan mengatakan Panti Asuhan Bhakti Luhur Susteran Alma Baumata dipilih sebagai lokasi kunjungan kasih atas hasil musyawarah dari seluruh anggota.

Ia menjelaskan dalam kepengurusan PAPPRI khususnya Biro MC memiliki kurang lebih 60 orang anggota dan tersebar di seluruh NTT.

Menurutnya, seniman ketika berada diatas panggung merupakan hal yang biasa tetapi seniman ketika ada di lokasi Panti Asuhan dan berbagi bersama anak-anak itu merupakan sesuatu yang luar biasa dan memiliki makna tersendiri.

"Bagi kami yang MC, tidak hanya "hura-hura" diatas panggung kami berusaha agar memberikan makna tersendiri melalui Hari Musik Nasional dan Hari Kasih Sayang," katanya.

"Kami juga memiliki hati dan menyadari bahwa masih banyak orang yang membutuhkan kehadiran kami seniman sehingga hari ini kami datang untuk berbuat," tambahnya.

Ditambahkan kegiatan sosial serupa juga akan diagendakan untuk dilakukan di Panti Asuhan lainnya sekaligus mensosialisasikan PAPPRI kepada masyarakat.

Ketua DPD PAPPRI NTT Aki Kala mengaku, kepengurusan DPC PAPPRI Provinsi NTT sudah terbentuk di 21 Kota/Kabupaten.

Ia juga bersyukur karena dengan solidaritas pengurus saat ini, DPD PAPPRI NTT menjadi satu-satunya DPD di Indonesia yang bisa menggelar rapat kerja daerah (Rakerda).

Disebutkan, organisasi yang menaungi para seniman itu tidak memilik sumber anggaran yang cukup tetapi pihaknya memiliki program kerja dan beragam kegiatan yang terus dilakukan untuk pengembangan organisasi.

"Kita tidak punya uang tapi masih banyak orang baik yang membantu sehingga organisasi tersebut eksis dan bisa berkunjung dan berbagi kasih bersama sesama yang membutuhkan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Aki Kala membeberkan, terdapat tujuh pergumulan yang telah dilakukan dengan mengandalkan dukungan dan kerja keras dari pengurus. Salah satu kegiatan yang digelar juga yakni melakukan sosialisasi dan mengedukasi PAPPRI ke sekolah dan kampus.

"Bersyukur karena kegiatan ini cukup berhasil dengan melibatkan siswa SD-SMA/SMK serta mahasiswa dari semua kampus di Kota Kupang," tandasnya.

Suster Rinche Ambu, mengaku bersyukur dengan kehadiran PAPPRI NTT. Ia mengajak PAPPRI NTT untuk berkolaborasi dengan mereka untuk mengembangkan kemampuan anak-anak.

Menurutnya, di tersebut memiliki 20 orang anak yang berasal dari seluruh NTT. Dan ada anak-anak yang memiliki bakat musik, tetapi tidak ada guru musik yang melatih.

"Kita harus memberikan lebih dari itu, supaya anak-anak panti bisa menjadi anak-anak yang berguna, mandiri sesuai kemampuan mereka. Sebab setelah dewasa mereka juga akan memberikan diri untuk orang lain," ujarnya. (r3)

  • Bagikan