Keragaman jadi Kekuatan, Kelurahan Nefonaek Gelar Karnaval Keagamaan

  • Bagikan
KARNAVAL. Tampak peserta sementara mengikuti Karnaval Keagamaan dalam rangka menyambut hari besar keagamaan. Diabadikan di Kelurahan Nefonaek, Senin (20/3). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menyambut hari besar keagamaan, mulai dari hari raya Paskah, Nyepi dan bulan Ramadhan, ada kegiatan menarik yang digelar oleh warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang yang mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

Keragaman diyakini sebagai kekuatan dalam menjaga kerukunan umat dalam rangka menyambut hari besar keagamaan, Kelurahan Nefonaek Gelar Karnaval Keagamaan di jalan Shopping Center, Senin (20/3).

Seperti karnaval pada umumnya ada dihibur oleh pemain drumband. Menariknya, peserta karnaval ini ada anak-anak TK sampai tingkat SMP juga ikut terlibat. Mereka mengenakan pakaian adat sebagai tanda kecintaan terhadap budaya. Selain itu ada juga mengenakan pakaian yang mencerminkan Agama Hindu, Kristiani dan Islam.

Kegiatan tersebut tentunya bukan sekedar euforia tetapi ada pesan yang ingin disampaikan kepada semua orang bahwa begitu indahnya keragaman yang menjadi kekuatan besar. Bangsa Indonesia ini lahir kuat dan tumbuh karena adanya perbedaan.

Keterlibatan anak-anak dalam Karnaval ini sebenarnya ingin memberikan contoh dan teladan yang baik kepada generasi penerus bangsa yang akan mengisi ruang-ruang berbangsa dan bernegara dengan saling menghargai serta menghormati perbedaan.

Peserta karnaval ini dilepas oleh Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh. Peserta ini mengelilingi wilayah Kelurahan Nefonaek.

Lurah Nefonaek, Josephina N Ungirwalu, menjelaskan bahwa kegiatan ini diprakarsai oleh Karang Taruna, LPM, TP-PKK, Kader Posyandu dan Dasawisma.

Inspirasi dari semua stakeholder dilingkup Kelurahan Nefonaek ini digerakkan oleh pemuda-pemudi Kelurahan Nefonaek. Didukung penuh oleh semua orang tua yang ada di Kelurahan Nefonaek. Mulai dari kelompok masyarakat sampai pengusaha serta anggota DPRD Provinsi NTT yakni Christian Widodo dan Mohammad Ansor.

Selanjutnya anggota DPRD Kota Kupang yang juga memberikan dukungan yaitu Ewalde Taek, Zeyto Ratuarat, dan Mokris Lay.

Sementara dari Pengusaha ada Yusak Benu, dan lainnya. Semua ini tergabung menjadi satu kesatuan mendukung kegiatan ini. "Kita gelar kegiatan ini karena kita mensyukuri berkat Tuhan," ujarnya.

Tahun 2023, tepatnya di bulan Maret ini, bukan kebetulan, karena di bulan Maret ini umat Kristiani masuk dalam Minggu-minggu sengsara. Tanggal 22 Maret ini, Umat Hindu merayakan hari Raya Nyepi. Sedangkan tanggal 23 Maret ini umat Islam masuk bulan Ramadhan.

Memasuki bulan April ini ada hari raya Paskah. Sementara Umat Islam hari raya Idul Fitri. "Kita merayakan hari kemenangan sama-sama. Luar biasa. Kita semua mensyukuri anugerah dari berkat Tuhan. Kegiatan yang kami gelar bukan menjadi kebanggaan kami tapi kami mensyukuri berkat Tuhan," ungkapnya.

Dari kegiatan ini pesan yang ingin disampaikan bahwa inilah keragaman ini menjadi satu kekuatan yang besar. Berbeda itu merupakan suatu kekuatan yang besar.

"Tuhan menciptakan pelangi setelah hujan itu memberikan warna, kesejukan. Keragaman yang ada di Kelurahan Nefonaek menjadi kekuatan dan kedamaian di rumah kita sendiri di Kelurahan Nefonaek," jelasnya.

Kegiatan karnaval ini ada juga pasar murah. Ini merupakan motivasi dari Penjabat Walikota Kupang George Hadjoh sehingga pihaknya bisa berkolaborasi dengan semua instansi terkait. "Kami punya warga Kelurahan Nefonaek ada juga pegawai Perum Bulog NTT, sehingga kita membangun kerja sama untuk melaksanakan pasar murah," ujarnya.

Sementara Lapak-lapak yang ada ini merupakan kerja sama dengan TP-PKK, Dasawisma dan masyarakat. "Lapak-lapak UMK (Usaha Kecil Menengah) ini akan dibuka sampai dengan 15 April 2023. Kami harapkan kegiatan seperti bisa berlanjut di tahun-tahun depan," jelasnya.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Nefonaek, Roy Hendriques, menjelaskan bahwa kegiatan ini mesti dibudayakan, karena ini bukan sekedar hura-hura tapi ada makna tersirat bahwa keragaman harus dijaga dari generasi ke generasi.

"Harus dipertahankan, karena ini bukan sekedar euforia melainkan menjadi kekuatan bangsa. Kelurahan Nefonaek terus menjunjung tinggi toleransi," jelasnya.

Setiap tahun kegiatan ini terus dilaksanakan. Pihaknya coba menghadirkan tradisi ini di rumah besar Kelurahan Nefonaek. "Bagi saya ini harus diwariskan kepada generasi penerus. Sengaja kita libatkan anak-anak TK, SD dan lainnya untuk menunjukkan bahwa keragaman yang baik ini harus terus dijaga dan dilestarikan," pungkasnya. (r1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan