Kondisi Pria Bajawa yang Ditemukan Tak Bernyawa dalam Posisi Tergantung Ini Sungguh Miris

  • Bagikan
TKP. Sejumlah anggota Polres Ngada dan Babinsa tampak melakukan persiapan untuk mengevakuasi jasad korban dari TKP di Bokeka, Desa Bela, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Kamis (23/3). (FOTO: ISTIMEWA)

BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga Kabupaten Ngada dibuat geger dengan penemuan mayat dalam posisi tergantung. Kondisinya membuat miris. Bagaimana tidak, saat ditemukan, wajah korban tidak terlihat jelas karena telah terjadi pembusukan. Bahkan kedua kaki hingga tangan termakan anjing peliharaan korban.

Mayat tersebut ditemukan di pondok milik korban di Bokeka, Desa Bela, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Kamis (23/3). Jasad itu ditemukan sekitar pukul 06.00 Wita.

Kapolres Ngada, AKBP Padmo Arianto, SI K melalui Kasi Humas, Iptu Sukandar membenarkan bahwa adanya penemuan mayat dalam kondisi tergantung tersebut.

"Informasi tersebut benar. Anggota Bhabinkamtibmas mendapatkan laporan dari warga dan langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelasnya.

Iptu Sukandar menyebutkan, jasad yang ditemukan tersebut diketahui berinisial GS, sosok pria berusia 58 tahun, agama Katolik, pekerjaan petani, dengan alamat Namu, Desa Bela, Kacamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.

Sedangkan saksi yang pertama kali menemukan korban adalah Yohanes Pau, 33. Yohanes merupakan anak korban dan saksi yang melaporkan kejadian tersebut kepada kerabatnya Benyamin Be'e, yang kemudian informasi itu dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.

Iptu Sukandar menyatakan bahwa Yohanes Pau mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena merupakan pondok tempat tinggal korban sehari-harinya.

Sesampainya Yohanes Pau di TKP, ketika membuka jendela rumah, ternyata ia menemukan korban GS sudah tak bernyawa dan dalam posisi tergantung.

Melihat kejadian itu, Yohanis bergegas kembali ke rumahnya dan menyampaikan kepada saksi Benyamin B'e bahwa ayahnya (korban) sudah meninggal dalam keadaan gantung diri.

Mendengar hal tersebut saksi Benyamin Be'e melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang langsung mendatangi TKP.

Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung menuju ke TKP dan menemukan korban dalam keadaan tergantung. Di tubuh korban terdapat tali nilon warna biru donker yang satu sisi diikat simpul mati pada balok hubungan atap pondok, dan sisi yang lain melilit pada leher korban dengan simpul hidup. Saat ditemukan, jasad korban sudah membusuk. Beberapa bagian tubuh bahkan sudah tidak utuh lagi.

Setelah itu, petugas melakukan evakuasi korban menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa untuk melakukan visum dokter.

Dari hasil visum oleh dokter tersebut bahwa jasad korban sudah membusuk, dan kemungkinan korban sudah meninggal lebih dari 3 sampai 4 hari. Setelah visum dokter di RSUD Bajawa, korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Untuk diketahui, semenjak istri korban meninggal, korban tinggal menyendiri di pondok kebunnya, namun seminggu sekali anak dan sanak saudaranya datang menjenguk sekaligus membawa beras dan bekal lainnya untuk dimasak oleh korban. Diduga, koran meninggal karena gantung diri. (*)

Penulis: Saver Bhula

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan