KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Program Studi (Prodi) Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, menggandeng Puskesmas Sikumana untuk mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kelurahan itu.
Melalui kolaborasi tersebut akan dibentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang akan turun memantau langsung jentik nyamuk di rumah warga seputaran Kelurahan Sikumana.
Wakil Dekan I FKKH sekaligus Ketua Tim Pengabdian, dr. Kartini Lidia, M.Sc mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya yakni pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, juga merupakan kerja sama antara Wali Kota Kupang dengan Rektor Undana terkait dua kelurahan binaan, yaitu Bakunase II dan Sikumana.
"Kita komunikasi langsung ke Puskesmas Sikumana, apa yang dibutuhkan? Dan memang puskesmas butuh antisipasi kasus DBD yang cukup tinggi di Kelurahan Sikumana," jelas dr. Lidia.
Puskesmas Sikumana memiliki lingkup kerja di enam kelurahan, yakni Bello, Fatukoa, Naikolan, Kolhua, Sikumana, dan Oepura, sementara kasus DBD yang cenderung tinggi ada pada Kelurahan Sikumana, karena itu dipilih kelurahan tersebut sebagai pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Dokter Lidia melanjutkan, pengabdian masyarakat ini sangat dikhususkan untuk menyesuaikan kebutuhan puskesmas. Karena itu, diberi pelatihan dan peningkatan motivasi kader dalam bentuk lomba.
Sebanyak 30 kader Jumantik tersebut merupakan masyarakat yang dipilih langsung oleh Puskesmas Sikumana untuk terlibat aktif dalam mencegah dan mengantisipasi DBD.
"Ada 30 kader yang dipilih langsung oleh puskesmas, karena mereka yang paling tahu siapa warga yang aktif terlibat dalam hal-hal seperti ini," sebutnya.
Para kader tersebut akan bertugas memantau jentik selama kurang lebih 12 minggu pemantauan sekaligus memberi edukasi dan membagikan abate yang disediakan puskesmas kepada masyarakat.
"Pemantauan tersebut akan dibuat lomba jumantik, kader mana yang akan memantau lebih banyak rumah dan berhasil menjadikan satu rumah memiliki satu kader sebagai penerus informasi, maka dialah yang akan menang," tuturnya.
Pemantauan akan selesai pada 21 Juni dan 24 Juni akan diumumkan juaranya. Tidak sendiri, selama pemantauan dan evaluasi tersebut akan didampingi oleh enam orang staf dari Promkes, Kesling dan Surveilans.
"Jadi kita hanya awal dan akhirnya saja, tapi selama proses berjalan akan dievaluasi oleh staf tersebut," kata dr. Lidia.
Kepala Puskesmas Sikumana, dr. Maria Veronica Ivonny Ray mengucapkan terima kasih kepada FKKH yang telah membuat kegiatan bermanfaat dan menyentuh urgensi dari Puskesmas Sikumana, yakni tentang DBD.
"Jadi FKKH melakukan koordinasi dulu dengan puskesmas apakah ada masalah yang bisa menggandeng FKKH dan memang salah satu masalah adalah DBD yang cukup tinggi," tutur dr. Ivonny.
Dokter Ivonny menyebut, hal itu menandakan masalah kesehatan tidak saja menjadi tugas petugas kesehatan, tetapi juga perhatian FKKH. Apalagi, dengan lingkup kerja Puskesmas Sikumana dengan total 65.654 jiwa dari enam kelurahan, dimana Kelurahan Sikumana sendiri memiliki tingkat DBD yang tertinggi, maka dengan kolaborasi ini, dr. Ivonny merasa terbantu.
"Apresiasi kepada mahasiswa kedokteran yang juga telah menyiapkan kegiatan kader Jumantik ini," ucap dr. Ivonny. (Cr1)
Editor: Marthen Bana