Bank NTT dan Pemkab Manggarai Launching SP2D Online, Ini Harapan Bupati Hery Nabit

  • Bagikan
Direktur Dana dan Treasury Bank NTT, Yohanis Landu Praing, Bupati Manggarai, Hery Nabit, Wabup Manggarai, Heri Ngabut, Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu, dan Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank NTT, Aloysius Geong, pose bersama usai lauching SP2D Online di aula Nucalale, Kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Senin (27/3). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, me-launching aplikasi Content Management System (CMS) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) online, bertempat di aula Nucalale, Kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Senin (27/3) pagi. Kedepanya, akan ada sinergi untuk SPj online.

Hadir dalam kesempatan itu Direktur Dana dan Treasury Bank NTT, Yohanis Landu Praing, Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank NTT, Aloysius Geong, Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu bersama jajajaranya, pimpinan OPD, dan sejumlah ASN.

"Sudah layak dan sepantasnya, Bank NTT memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Manggarai. Sehingga pada hari ini, kita boleh me-launching aplikasi SP2D online. Tujuanya, dengan menerapkan SP2D online, akan mempermudah dan mempercepat serta murah juga handal dalam melakukan kegiatan bertransasksi," ujar Direktur Yohanis, saat itu.

Kedepanya, lanjut Dia, juga akan dilakukan sinergi berkaitan dengan SPJ online. Jika hal itu sudah dilakukan, maka otomatis efisiensi dan efektifitas dengan sendirinya akan terjadi. Berbicara tentang koloborasi dan sinergitas, sangat penting sekali. Kalau dulu awalnya hanya tiga instrumen, yakni pemerintah, masyarakat, dan Bank. Tapi berkembangnya peradaban, lalu ada peningkatan lagi, dengan dalamnya ada tambah akademisi

"Terakhir ini lagi tambah satu unsur atau instrumen yang dapat atau paling membantu Bank adalah media. Instrumen ini yang mengawasi perjalanan kinerja Bank. Berarti kalau sudah lengkap seperti ini, sehingga apa pun yang kita buat, semuanya bermuara pada kepentingan masyarakat umum," kata Yohanis.

Yohanis menjelaskan, dengan launching SP2D online, indeks elektronifikasi transasksi Pemkab Manggarai, dengan sendirinya akan meningkat. Jika hari kemarin masih pada level maju, maka sekarang sudah masuk level digital. Lalu, jika nanti dilakukan launching SPJ online, maka berarti berada pada level full digital. 

"Kalau sudah pada level ini, maka indeks elektronifikasi pemerintah kabupaten Manggarai dengan sendirinya akan terlihat," katanya.

Sementara Bupati Herybertus Nabit, mengatakan, dalam dua tahun terakhir proses pembangunan di Kabupaten Manggarai terus dipercepat pada berbagai sektor, karena percepatan itu yang ditunggu-tunggu.

Tentu diketahui bersama ada banyak kendala dan keterbatasan. Pada titik itulah, patut bersyukur dipertemukan dengan lembaga-lembaga seperti Bank NTT yang memiliki cara pikir yang sama untuk percepatan pembangunan.

Percepatan itu, lanjut Bupati Hery Nabit, salah satunya dengan implementasi SP2D online. Selain itu juga, melalui pinjaman daerah sebesar Rp 110 miliar, merupakan bagian dari percepatan-percepatan, dan juga masih ada banyak hal lain.

Bupati Hery menekankan, semangat percepatan tidak hanya dimiliki Pemkab Manggarai, tapi juga lembaga lain di luar yang memiliki pemahaman yang sama.

Menurut Bupati Hery, bahwa kalau ada percepatan dalam pembayaran seperti SP2D online, maka makin cepat uang masuk dalam perputaran perekonomian.

Jika saja demikian, maka hasilnya lebih baik untuk semua. Pada titik itu patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank NTT yang dengan segala cara mendukung pemerintah kabupaten Manggarai.

"Khusus untuk SP2D online yang di-launching, saya menyambut dengan baik. Berharap bisa dijalankan dengan baik dan mempercepat proses-proses keuangan yang ada. Bagi pimpinan OPD, mau tidak mau atau suka tidak suka dengan cara kerja ini, sehingga kita bisa pahami perubahan-perubahan di sisi manajemen keuangan," kata Bupati Hery Nabit. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan