KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 484 siswa kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Kupang mengikuti Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1), Selasa (28/3).
Kepala SMKN 3 Kupang, Yes Banunaek mengatakan, perkembangan teknologi dan industri yang terus berkembang menimbulkan disrupsi yang menciptakan permintaan akan bidang kerja baru.
Untuk menjawab itu, maka siswa harus disiapkan sedini mungkin agar dapat memiliki keahlian dan kompetensi sesuai kebutuhan industri kerja.
"Hasil program ini diharapkan dapat menjamin sumber daya manusia yang memiliki skill dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang diakui dengan proses sertifikasi kompetensi," jelas Yes, ketika ditemui disela-sela kegiatan.
Yes melanjutkan, sebagai sekolah kejuruan, SMKN 3 sangat mengedepankan kompetensi yang dimiliki siswanya. Apalagi, SMKN 3 Kupang menjadi salah satu sekolah selain SMKN 1 Kupang, yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan uji kompetensi.
"LSP P1 di NTT hanya ada di SMKN 3 Kupang dan SMKN 1 Kupang. Jadi di SMKN 3 memiliki 16 asesor yang berwenang melaksanakan uji kompetensi, mereka dinyatakan lulus oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," tutur Yes.
Yes mengatakan, 16 asesor tersebut ahli pada bidang yang tersedia di SMKN 3, yakni Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Jaringan dan Komputer (TKJ), dan Perhotelan.
"Jadi uji kompetensi ini sudah jelas berkompeten, karena semua bidang ada asesornya," sebut Yes.
Ia melanjutkan, dengan adanya asesor, SMKN 3 Kupang memiliki jejaring dengan beberapa sekolah di seluruh NTT. Sebab, bagi sekolah yang ingin mengadakan uji kompetensi, harus diuji oleh asesor sendiri.
Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Charles Malahere mengatakan, LSP P1 ini bukanlah puncak dari keterampilan, sebab dunia industri terus berubah. Karena itu, kompetensi harus terus ditingkatkan.
"Jangan cepat berpuas diri, karena ini baru awal. Ke depan dunia akan terus berkembang, begitupun dunia kerja. Jadi harus terus upgrade kapasitas diri," tegas Charles.
Ia juga berterima kasih sebab SMKN 3 Kupang telah memiliki asesor yang dapat membantu dan mendorong siswa agar mengupayakan seluruh sumber dayanya.
Berkaitan dengan LSP P1 dimana hanya ada dua di NTT, Charles melanjutkan, pihaknya akan terus berupaya agar kedepan ada pertambahan LSP P1 di NTT. "Kita akan dorong agar kedepan ada keterwakilan LSP P1 di kab/kota," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan media ini, seluruh siswa kelas 12 tengah sibuk mengikuti uji kompetensi. Terlihat, seluruh siswa berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Seperti tata boga yang menyiapkan menu kontinental dan lokal, hidangan penutup, roti dan kue cake.
Selain itu, terlihat siswa tata busana mulai memamerkan hasil tangannya berwujud pakaian tenun. Sementara perhotelan, menunjukkan keterampilan siswa dalam berbahasa Inggris dan melayani tamu.
Menariknya, SMKN 3 Kupang telah memiliki hotel, yakni Ed Hotel Timor. Hal itu memudahkan siswa perhotelan dalam mempraktekan langsung bidangnya.
Ada pula siswa TKJ yang tengah sibuk dengan sejumlah perangkat komputer yang tersedia. Lebih lanjut, media ini juga memantau siswa tata kecantikan yang memamerkan keahliannya dalam merias wajah.
Diakhir, para siswa terlihat antusias melaksanakan uji kompetensi tersebut. Sebab, dengan kompetensi yang dimiliki, dapat menjadi amunisi siswa dalam menghadapi masa depan. (Cr1)
Editor: Marthen Bana