Lima Bus ALNB Resmi Jelajahi Pulau Timor

  • Bagikan
LAUNCHING. Tampak bus trayek Kupang-Dili bersiap jelajahi Pulau Timor di Terminal Tipe A Bimoku, Kota Kupang, Kamis (30/3). (INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak Lima bus resmi menjelajahi Pulau Timor. Bus tersebut merupakan Angkutan Lintas Batas Negara (ALBM) dengan trayek Kupang (Indonesia)-Dili (Timor Leste).

Trayek tersebut resmi dibuka Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ditandai dengan Penandatanganan SOP MoU On Cross Border Movement by Commercial Buses and Coaches dan launching ALNB trayek Kupang-Dili di Terminal Tipe A Bimoku, Kota Kupang, Kamis (30/3).

Acara peluncuran tersebut dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Transportasi dan Komunikasi RDTL, Forkopimda NTT dan Kepala Daerah di Pulau Timor.

Dalam acara tersebut, Dirjen Transportasi dan Komunikasi RDTL, Kontantio Dacosta Suares menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena momen bersejarah tersebut dapat terselenggara.

Disebutkan bahwa penandatanganan MoU dan SOP tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara kedua negara di Jakarta.

Melalui perjanjian kerjasama itu, Kontantio berharap dapat memobilisasi masyarakat demi meningkatkan ekonomi dari kedua negara. "Acara ini sempat tertunda beberapa kali tetapi hari ini dapat terlaksana. Penundaan itu diakibatkan adanya hal-hal teknis yang perlu dilengkapi," pintanya.

Dikatakan, kerjasama di bidang jasa angkutan ini bukan hal yang baru karena pada Tahun 2009 silam, ada aktivitas angkutan Kupang-Dili namun kerjasama itu tidak berlangsung lama.

"Waktu itu hanya berlangsung dalam waktu yang singkat karena angkutan tidak efektif dan tidak ada kenyamanan bagi penumpang," sebutnya.

"Kedepan kerjasama ini diharapkan tidak hanya sebatas angkutan darat tetapi ditingkatkan juga untuk transportasi laut maupun udara," katanya.

Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Hendro Siswanto dalam kesempatan tersebut menyebut penandatangan tersebut merupakan bentuk implementasi program pemerintah pusat terkait pemerataan pembangunan di wilayah 3T.

Kementrian perhubungan telah menyediakan SDM dan fasilitas pendukung di wilayah perbatasan RI-RDTL. "Penandatangan ini sebagai bentuk upaya peningkatan kerjasama dibidang ekonomi, transportasi serta meningkatkan hubungan kekeluargaan sebagaimana kesepakatan yang tertuang dalam kerjasama," katanya.

Hendro menyebut, SOP sebagai dukumen yang telah disetujui kedua negara sehingga dirinya menyampaikan terima kasih atas kesepakatan terkait SOP rute Kupang-Dili. Bus pariwisata juga perlu didorong agar meningkatkan potensi pariwisata di NTT.

"Kedepan kita akan bangung angkutan barang karena potensi Kupang Timor Leste sangat luar biasa," sebutnya.

Melalui kerjasama ini, Indonesia menyediakan 5 unit bus dan kedepan akan ditambahkan. Dengan fasilitas bus yang sangat memadai akan memberikan kenyamanan kepada penumpang.

"Untuk tarif kita telah sepakati untuk bisa dijangkau oleh masyarakat kedua negara," katanya.

Ia berharap hubungan kedua negara terus lebih membaik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya menganggap kerjasama tersebut adalah langkah sederhana namun menjadi pintu masuk untuk mengembangkan potensi pulau Timor.

"Ini adalah upaya sederhana namun akan memberikan jalan untuk keluar dari kesulitan yang ada," sebutnya.

"Kita ini semua susah jadi melalui kerjasama ini kita saling membantu. Karena pulau kecil ini memiliki potensi yang luar biasa. Dan ini energi luar biasa untuk dikembangkan menjadi pulau terhebat di dunia," tambahnya.

Disebutkan hingga saat ini Indonesia masih mengimpor daging dengan jumlah yang sangat banyak. Sedangkan Pulau Timor memiliki potensi untuk mengembangkan ternak dan bisa memenuhi kebutuhan daging.

Untuk itu, ia berharap setelah kerjasama tersebut, kedepan bisa dikembangkan pengembangan ternak di wilayah Oepoi. Lokasi tersebut dinilai sangat strategis sebab masyarakat kedua negara sangat berdekatan.

"Kita terus konsolidasi dan join border untuk memenuhi kebutuhan daging Indonesia karena Indonesia menjadi negara impor daging terbesar. Kita punya potensi itu jadi kita akan kembangkan di wilayah Oepoi, Amfoang Timur," pintanya.

"Ini menjadi pintu menuju kesuksesan. Jika ingin sukses, harus berani. Saya sangat mengapresiasi langkah berani kedua negara ini. Dengan semangat yang ada, kita harus menunjukkan bahwa Pulau Timor tidak miskin," tegasnya. (r3)

  • Bagikan