BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Ngada, Paru Andreas menyatakan bahwa dirinya menolak pengalokasian dana pokok pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat dengan alasan tidak tepat sasaran.
"Saya menolak dana pokir dewan yang tidak tepat sasaran, misalnya dana pokir untuk bantuan perorangan. Bantuan seperti ini tidak tepat sasaran," ungkap Bupati Andreas saat coffee morning bersama tokoh masyarakat dan jurnalis setempat, di aula Rumah Jabatan Bupati Ngada, Rabu (5/4).
Bupati Andreas menggelar coffee morning bertujuan membangun hubungan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada bersama pekerja media juga tokoh masyarakat.
Bupati Andreas mengatakan bahwa, dirinya akan mengakomodir dana pokir dewan jika hasilnya bisa dirasakan kalangan yang lebih luas.
Menurut Bupati Andreas, pokir yang tepat sasaran harus bisa mengakomodir kepentingan umum. Misalnya membuka akses jalan tani atau air bersih yang bisa dimanfaatkan masyarakat banyak.
Bukan hanya itu saja. Misalnya dana pokir diberikan perorangan untuk membuka usaha kios si A, lalu bagaimana dengan si B? Sehingga bantuan perorangan yang diajukan justru menimbulkan kecemburuan sosial. “Kalau itu berdampak pada banyak orang, itu saya tutup mata,” ungkapnya.
Bupati Andreas juga mengapresiasi, dimana dua tahun terakhir ini, pokir DPRD sudah banyak diarahkan untuk kepentingan umum. Salah satu yang ia sebut ialah mengalokasikan dana pokir untuk mengadakan anakan buah-buahan.
“Bantuan seperti ini juga akan mengembalikan Ngada sebagai kabupaten buah-buahan sekaligus mendukung sektor pariwisata,” kata dia. (*)
Penulis: Saver Bhula
Editor: Marthen Bana