Pdt. Mery Kolimon: Hati-hati dan Sebaiknya Tunda Perayaan yang Melibatkan Banyak Orang

  • Bagikan
PUKUL GONG. Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt Mery Kolimon memukul gong tanda dimulainya persidangan majelis Klasis Kota Kupang Timur di jemaat GMIT Efata Liliba, Senin (23/1). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX).

Antisipasi Siklon Tropis 98S

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menyikapi Siklon Tropis 98S yang terus mendekat di Laut Timor, yang mengakibatkan cuaca ekstrim di wilayah NTT, Ketua Sinode GMIT, Pdt Mery Kolimon mengimbau agar terus berhati-hati dan sebaiknya menunda kegiatan perayaan yang melibatkan banyak orang.

Imbauan itu disampaikan melalui surat edaran (ES) yang ditujukan kepada Majelis Klasis Harian (MKH) dan Majelis Jemaat Harian (MJH) GMIT di seluruh wilayah NTT, Sabtu (8/4).

SE nomor 416/GMIT/I/F/2023, Perihal Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrim itu, Pdt. Mery Kolimon menyebut pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi kesiapsiagaan cuaca ekstrem bersama BPBD Provinsi NTT dan pimpinan instansi terkait.

Untuk itu, ia meminta keseriusan dari semua masyarakat dalam menyikapi cuaca ekstrim akibat dari bibir siklon tropis 98S tersebut. "Mohon keseriusan kita semua. Walaupun bibit siklon di laut namun posisinya dekat dengan NTT. Sehingga kita harus hati-hati dengan lintasan bibit siklon tersebut," sebutnya.

Lanjut Merry, jika tanggal 6 April BMKG melaporkan potensi bibit siklon menjadi siklon masih rendah, hari Ini 8 April berdasarkan pantauan BMKG, potensi sudah menjadi tinggi untuk tiga hari ke depan.

Dampak tidak langsung dari perubahan tersebut berupa ancaman hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, petir, tingginya gelombang laut, angin kencang, banjir, dan longsor. Karena itu, untuk kegiatan yang mengumpulkan banyak orang mohon semua berhati-hati.

"Jika keadaan tak memungkinkan sebaiknya perayaan yang mengumpulkan banyak orang ditunda. Juga sebaiknya tidak melakukan kegiatan di luar rumah atau gedung gereja untuk waktu 9 hingga 11 April 2023," imbau Pdt Merry.

Diminta kepada para nelayan untuk sementara waktu tidak melaut. Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai dimohon berhati-hati. "Jika hujan terus menerus dan ada ancaman banjir sebaiknya segera mengungsi," pintanya.

Pihaknya juga minta agar semua Majelis Jemaat dan Majelis Klasis berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna menyiapkan tempat evakuasi atau pos pengungsian bagi jemaat-jemaat dan masyarakat, jika dibutuhkan.

"Kita semua berdoa agar terhindar dari bencana. Tuhan Yesus menolong kita. Pesan Paskah adalah "Jangan Takut" (Matius 28:7,10). Mari kita hadapi ancaman bencana dengan iman bahwa kita tidak sendirian," katanya.

"Kristus yang bangkit memberi kita kekuatan untuk dengan berani berfokus pada upaya-upaya mitigasi bencana dan menjadi alat kebaikan bagi mereka yang paling terdampak," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengharapkan kepada umat Nasrani (Kristen dan Katolik) agar terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG selama merayakan ibadah Paskah 2023.

Ambros juga membenarkan adanya rapat koordinasi dengan pimpinan dan tokoh agama bersama instansi teknis di Kantor BPBD NTT, Sabtu (8/4).

"Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan lembaga agama Kristen yang saat ini merayakan Paskah untuk mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG," ungkap Ambros.

"Upaya ini mesti dilakukan mengingat banyak kegiatan-kegiatan yang menjadi konsentrasi umat agar tidak terjadi hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan umat," tambah Ambros. (r3)

  • Bagikan