GMIT Koinonia Gelar Prosesi Jalan Salib, Ketua Panitia: Momen Refleksi

  • Bagikan
REFLEKSI. Salah satu adegan dari momen refleksi penyaliban Yesus yang dilakoni jemaat Koinonia Kuanino Kota Kupang, Minggu (9/4) dinihari. (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jemaat GMIT Koinonia Kupang menggelar Prosesi Jalan Salib, Minggu (9/4) pukul 01.00 dini hari.

Jalan salib tersebut melewati tujuh lingkungan yang ada di Jemaat Koinonia. Di setiap lingkungan yang dilewati, ada peragaan adegan proses penyaliban Yesus Kristus.

Titik awal mulai di Lingkungan 7 dengan pentas adegan I, yakni perundingan antara Imam Besar dan Yudas untuk menjual Yesus, kemudian menuju Lingkungan 1 diikuti pentas Yesus Berdoa di Taman Getsemani, lalu Lingkungan 2 dimana Yesus di hadapan Herodes. Selanjutnya rombongan menuju Lingkungan 3 dengan pentas Yesus dihadapan Pilatus l, Disiksa lalu Dihukum Mati.

Rombongan kembali menuju Lingkungan 4 dimana Simon Orang Kirene membantu memikul salib Yesus, kemudian rombongan menuju Lingkungan 5. Di lokasi ini, rombongan memeragakan Yesus Diberi Minum dan Maria Membasuh Muka.

Setelah itu, menuju Lingkungan 6 dengan pentas Penyaliban Yesus di Bukit Golgota. Terakhir, rombongan menuju titik akhir di GMIT Koinonia Kupang, dimana pentas adegan terakhir Yesus Dikuburkan dan Yesus Bangkit.

Setelah jalan salib tersebut, jemaat langsung mengikuti kebaktian Kebangkitan Fajar yang dimulai tepat pukul 05.00 pagi. Ibadah tersebut bernuansa KPI.

Ketua Panitia Prosesi Jalan Salib Jemaat Koinonia Kupang, Bobby Oktavianus menyampaikan, sembari menunggu rombongan menuju lingkungan masing-masing, tiap lingkungan dapat melaksanakan ibadah dan puji-pujian sendiri.

Tiap pentas adegan Yesus, dipersiapkan dan dilakukan oleh lingkungan masing-masing dan juga dilombakan. "Nanti akan diumumkan pada bulan Mei siapa yang juara," ucap Bobby, di GMIT Koinonia Kupang, Sabtu (8/4).

Bobby menuturkan, jalan salib itu bukan sekadar perayaan semata, melainkan momen refleksi dan penghayatan akan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

"Kalau sekadar perayaan, ya tidak akan berbekas di hati, tapi kalau kita sama-sama menghayati dan berefleksi, kualitas iman kita juga akan bertumbuh," pungkasnya.

Diperkirakan, kurang lebih 1.500 orang yang hadir mengikuti jalan salib tersebut. Mengingat banyaknya jumlah kehadiran, maka panitia telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dari Polda untuk mengawal dan memastikan keamanan proses tersebut. (Cr1)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan