KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Bungtilu segera dibuka di Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Sejumlah tahapan dan proses pendirian lembaga pendidikan ini pun telah dilakukan baik administrasi maupun menyiapkan calon pendidik.
Sebelum masuk tahapan penerimaan peserta didik angkatan pertama, Panitia Pendiri mengadakan kegiatan penguatan kapasitas bagi 26 calon pendidik di Hotel Ima Kupang, Rabu (12/4).
Kegiatan peningkatan kapasitas pendidik itu menghadirkan tiga orang pemateri yakni Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTT, Abed Frans, Somy Pandie, salah satu Penggiat Pendidikan di NTT dan Zainal Asikin, Pakar Public Speaking.
Ketua Panitia, Charles Bising menyampaikan terima kasih kepada para calon guru yang sudah berkesempatan hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Dijelaskan bahwa sekolah tersebut dibangun atas dasar semangat bersama dengan tujuan untuk mencerdaskan dan membangun SDM Pulau Semau untuk mendukung potensi pariwisata dan perikanan.
Selain itu, dengan kehadiran SMK tersebut dapat membuka peluang kerja kepada generasi muda saat ini. "Para guru ini mewakili semua desa di Pulau Semau sehingga harus membawa kabar baik bagi masyarakat Pulau Semau," katanya.
Tahapan peningkatan kapasitas, dikatakan, panitia juga akan melakukan sosialisasi di tiga SMP yang ada di Pulau Semau dan proses penerimaan peserta didik baru.
Ketua ASITA NTT, Abed Frans dalam kesempatan tersebut memperkenalkan ASITA bahwa organisasi tersebut merupakan kumpulan biro perjalanan baik di dalam maupun luar negeri.
Dikatakan, Semau memiliki destinasi wisata yang luar biasa dan tidak dimiliki daerah lain namun memiliki tantangan yang juga luar biasa karena kurang tersedianya infrastuktur dan SDM yang mumpuni.
"Destinasi wisata Semau sangat berkelas menurut para turis tetapi mereka setelah ke sana, tidak mau lagi. Ini tantangan bagi kita yang sudah bersedia membentuk SDM agar mendukung destinasi wisata yang ada," katanya.
Ditambahkan, Biro Perjalan Wisata menemukan ketidak adanya sinergitas antara swasta dan pemerintah. Oleh karena itu, ia berharap SMK Bungtilu bisa mengatasi persoalani ini dengan membangun hubungan kerja sama yang baik dengan mitra strategis.
"Kita kerjanya harus lebih keras dengan semua pihak karena ketertinggalan destinasi wisata Semau sudah sangat jauh. Tapi inilah keadaan yang kita hadapi dan menjadi tantangan tersendiri," pintanya.
Ia menyebut, SMK N Bungtilu harus menjadikan Destinasi Wisata Semau sebagai destinasi yang baru "menetas". "Belum ada yang bertanggungjawab atas persoalan ini. Untuk itu kita harus memulai," katanya.
Terkait pendidikan pariwisata, ia menegaskan agar para guru harus mengutamakan hospitality atau keramahan. Dengan hospitality menjadi daya tarik bagi masyarakat. "Kita tidak hanya membutuhkan yang berbahasa Inggris saja tapi kita membutuhkan only one," tuturnya.
Ia menegaskan kepada para guru agar mencetak atau mendidik anak-anak sesuai dengan kebutuhan industri sebab banyak pelaku usaha yang komplain terkait karakter dan mental anak didik.
"Banyak faktor yang mempengaruhi anak untuk itu disarankan agar SMKN Bungtilu menekankan kepada hospitality anak didik sendiri. Bangun hubungan baik antara sekolah dan keluarga agar mendidik anak secara baik sehingga langsung terserap di dunia kerja," tandasnya.
Somy Pandie, Penggiat Pendidikan di NTT dalam kesempatan tersebut juga memberikan motivasi kepada calon guru agar bisa menjadi guru profesional.
Dikatakan diawal pendirian sekolah ini banyak kebutuhan dan tantangan sehingga kepada calon guru dimintai untuk bisa menerima dan menghadapi tantangan.
"Jangan mengharapkan gaji dulu saat ini, tetapi harus bekerja dengan hati. Panggilan dan pengabdian anda sangat diharapkan maka kamu akan menuai apa yang kamu inginkan," ujarnya.
Ditegaskan dalam menjalankan tugas harus dijalani dengan hati untuk menciptakan generasi muda yang mempunyai karakter yang baik untuk membantu pemerintah keluar dari ketertinggalan.
"Ini adalah pandang tandus sehingga kalian harus kelola dengan baik untuk menghasilkan hasil yang bagus guna menghidupi diri sendiri dan orang lain," harapnya.
Dengan berbekal pengalaman membuka sekolah, Somy bersedia dan berkomitmen untuk membantu membangun sekolah tersebut. "Saya siap membantu apa yang menjadi kebutuhan sekolah. Mengabdi bukan cari uang, kalau mau kaya jangan jadi guru," ungkapnya. (r3)