KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Merayakan Hari Kartini Tahun 2023, Komunitas Penyelam Kupang khususnya perempuan, melakukan aksi rehabilitasi terumbu karang di wilayah Namosain, Kota Kupang, Sabtu (15/4).
Komunitas penyelam perempuan Kupang dibantu oleh pendamping yang merupakan penyelam profesional, dibekali dengan alat yang memadai, melakukan transplantasi terumbu karang, yang dilakukan kurang lebih satu setengah jam lamanya di dalam laut. Bergabung juga tim snorkeling yang ikut membantu proses transplantasi.
Tim berkumpul di pantai Namosain sekira pukul 08.00 Wita untuk melakukan persiapan yang dimulai dengan mengecek bahan dan perlengkapan berupa bibit terumbu, palu dan paku beton serta kabel ties untuk mengikat bibit terumbu/coral.
Tim juga mengecek peralatan menyelam yang akan digunakan oleh masing-masing penyelam, antara lain tabung, bcd/pelampung selam, regulator, tabung hingga wetsuit, masker dan fin.
Setelah briefing singkat dan berdoa bersama, para penyelam bersama tim pendamping menumpangi perahu motor milik nelayan setempat untuk bertolak menuju titik penyelaman.
Di lokasi penyelaman para penyelam perempuan dan para pendamping bergantian masuk ke dalam laut dengan menyusuri tali jangkar yang ditambatkan tepat di titik transplantasi.
Di titik transplantasi, 4 orang penyelam perempuan berbekal kabel ties dan bibit langsung membantu mengikatkan bibit coral pada paku yang ditancapkan oleh sebanyak 4 orang penyelam pendamping. Paku-paku tersebut ditancapkan pada permukaan karang yang gundul atau rusak akibat terjangan badai seroja tahun 2001 lalu.
Bibit coral yang sehat diikat pada paku dengan bantuan kabel ties agar tidak lepas terbawa arus. Kurang lebih 250 bibit koral berhasil diikat pada lokasi tersebut. Kegiatan transplantasi memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian komunitas penyelam kupang, untuk menyelamatkan dan menjaga ekosistem terumbu karang di laut, yang rusak akibat Badai Seroja tahun 2021 lalu.
Salah seorang dari tim penyelam perempuan Kupang, Nina Tiara mengatakan, kegiatan transplantasi terumbu karang bukan pertama kali dilakukan, namun kali ini kegiatan sengaja melibatkan para penyelam perempuan bertepatan dengan momen peringatan hari Kartini Tahun 2023, selain sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi laut, para perempuan ini juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian laut.
Pasca Badai Seroja tahun 2021, terdapat banyak terumbu karang yang rusak, ada juga yang disebabkan oleh aktivitas oknum tak bertanggung jawab yang dapat merusak ekosistem di laut, seperti penggunaan bom hingga sampah yang hanyut ke laut.
"Semoga melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, semakin banyak orang mengerti pentingnya menjaga laut," katanya.
Lanjutnya, terumbu karang tidak saja berfungsi sebagai habitat hewan laut tapi juga penghasil oksigen yang penting bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi ini.
Ditegaskan bahwa kegiatan menyelam ini bukan sekedar ajang hobi semata namun ada tujuan sosial, selain itu memang tujuan menyelam adalah menikmati keindahan ciptaan Tuhan di dalam laut, sehingga pihaknya tergerak ikut menjaga kelestariannya.
"Kalau sudah rusak apa lagi yang mau kita nikmati," ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat khususnya di Kota Kupang agar terus menjaga kelestarian alam di laut dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang akhirnya bermuara di laut dan merusak kehidupan di dalamnya.
"Masyarakat juga diimbaunya untuk tidak menggunakan metode penangkapan ikan yang bisa merusak habitat laut," pintanya. (r2)
Editor: Intho Herison Tihu