KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di Provinsi NTT naik sesuai dengan penetapan peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang harga HET beras.
Sesuai aturan tersebut, Provinsi NTT ditetapkan beras medium dengan harga Rp 11.500 per kilogram dan beras premium dengan harga Rp 14.400 per kilogram.
Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius Lega mengatakan, dengan kenaikan harga beras ini sempat memicu inflasi di Kota Kupang, pada Maret lalu 1,030 mtm. Sehingga berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang dan Provinsi NTT.
"Kami juga melakukan rapat rutin dengan Kementerian Dalam Negeri, dan kalau secara garis besar, inflasi di Indonesia masih dikategorikan posisi aman, sehingga di Pemerintah Daerah kami terus berupaya untuk menekan laku inflasi ini," katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (18/4).
Menurutnya, kenaikan harga beras tidak berdampak pada saya beli masyarakat, karena setelah dicek di lapangan, masyarakat tetap membeli beras dengan lancar.
"Kami bersama TPID akan terus melakukan pasar murah, tentunya nanti saat memasuki masa cuti bersama dan libur Idul Fitri akan dihentikan, nanti apakah dilanjutkan usai libur nanti akan dirapatkan kembali," ungkap Ignas.
Dia mengatakan, HET beras juga mengalami kenaikan secara nasional sesuai dengan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional. Tetapi antusias masyarakat belanja di pasar murah masih sangat tinggi.
Sementara itu, Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Fanik Apriliyani, mengatakan, saat ini untuk pasar murah, masih menggunakan HET lama, karena sudah melakukan kesepakatan dengan Bank Indonesia Wilayah NTT dan TPID Provinsi NTT dan Kota Kupang.
"Pasar murah tetap mengunakan harga beras yang lama khususnya beras medium, karena sebelumnya diumumkan kenaikan HET beras, kami sudah lakukan kerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan NTT dan Tim Pengendali Inflasi Daerah baik Provinsi maupun Kota Kupang," katanya.
Dia menambahkan, untuk pasar murah sendiri akan kembali digelar usai libur hari raya Idul Fitri, sesuai dengan kesepakatan, pasar murah akan digelar hingga Juni nanti. (r2)
Editor: Intho Herison Tihu