KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ribuan umat muslim Kota Kupang turun ke jalan untuk merayakan malam Takbiran. Perayaan ini ditandai dengan pawai keliling Kota Kupang, Jumat (21/4).
Diluar prediksi, animo masyarakat terhadap kegiatan tersebut membludak. Hal ini disebabkan karena dua tahun terakhir tidak diselenggarakan. Meski membludak namun prosesnya berjalan aman, lancar dan tertib berkat kerjasama dengan pemuda dari lintas agama di Kota Kupang.
Pawai yang mengambil titik star di Jalan El Tari, tepatnya di depan Gereja Anugerah Naikoten I, Kota Kupang itu dibuka langsung oleh Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma dan dihadiri semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda.
Ketua Pelaksana Gebyar Takbir Flobamorata Kota Kupang, Gulam Bahri menyebut pelaksanan Takbiran kali ini sengaja digelar di depan Gereja Anugerah Naikoten I sebagai upaya merawat toleransi dan menjadi contoh untuk daerah lainya di Indonesia.
"Di tengah bangsa yang terpolarisasi hari ini, Kota Kupang harus memberikan sinyal kebersamaan. Keyakinan boleh berbeda namun kebersamaan dalam sisi kemanusiaan harus tetap terjaga," ujarnya.
Gulam menjelaskan kegiatan Takbiran bekerjasama dengan sejumlah pemuda Gereja yang ada di Kota Kupang termasuk bersurat ke Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) untuk terlibat dalam kegiatannya.
"Jadi yang membantu pelaksanaan teknis itu dari teman-teman pemuda Gereja sehingga momennya luar biasa indah," bebernya.
Menurutnya, awalnya panitia hanya menyiapkan peserta pawai dengan kendaaraan sebanyak 300 sepeda motor dan 150 mobil namun ternyata membludak.
"Sesuai laporan di pintu masuk itu jumlah motor diatas 1000 dan mobil 300 lebih. Hal ini terjadi karena sejak Pandemi Covid-19 tidak ada kegiatan pawai Takbiran sehingga kali ini masyarakat sangat antusias untuk terlibat," pungkasnya.
Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma dalam kesempatan itu berpesan agar seluruh peserta pawai tetap menjaga ketertibaan dan keselamatan.
"Tadi saya lihat ada beberapa motor yang berboncengan diatas dua orang, itu sangat berbahaya sehingga saya berharap tetap tertib saat menggunakan kendaraan dalam melakukan pawai takbiran," ujarnya usai melepas peserta pawai.
Ia meminta kepada seluruh pihak yang terlibat agar bersama-sama dengan TNI-Polri membantu jalannya prosesi pawai. Dan sesudah pawai, diingatkan agar peserta pawai kembali ke rumah masing-masing untuk merayakan momen Lebaran bersama keluarga.
Irjen Johni menyebut bahwa malam Takbiran juga dilakukan lewat laut sehingga dalam pengamanannya sejumlah personel Polda NTT dan pemuda lintas agama siaga dan bertanggungjawab penuh agar prosesnya berjalan lancar.
"Pol Air mengawal pelaksaannya dengan baik tapi kalau di laut itu lebih aman dibanding di darat. Saya pastikan kemanan dan keselamatan pasti terjaga," tandasnya.
Untuk di ketahui, rute pawai Takbiran sendiri mengambil titik star dari depan Gereja Anugerah Naikoten I, melintasi jalan Jenderal Soeharto, jalan Jenderal Sudirman, jalan Muhammad Hatta, masuk jalan Tompello lalu masuk jalan Soekarno-Hatta dan jalan Urip Sumoharjo.
Peserta terus di jalan jalan Urip Sumoharjo hingga jalan A.Yani, jalan Timor Raya. Belok ke jalan Pulau Indah, putar di Bundaran Tirosa, melintas jalan Frans Seda, masuk jaln El Tari dan finis di depan Gereja Anugerah Naikoten I. (r3)