Tak Ada Peminat Jalur Akpol di Polres Matim

  • Bagikan
Salah satu peserta calon anggota Polri saat proses pengukuran tinggi badan di Polres Matim, Senin (17/4). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejak dibuka 4-17 April 2023, jumlah peserta yang mendaftar menjadi calon anggota Polri melalui Kepolisian Resort (Polres) Manggarai Timur (Matim), berjumlah 79 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang merupakan calon anggota polisi wanita (Polwan). Sayangnya, diantara para pendaftar, tak ada yang berminat masuk jalur akademi kepolisian (Akpol).

"Pendaftaran secara online ditutup hari ini (17/4), tepat pukul 17.00 Wita. Jadi kita mencatat ada sebanyak 79 peserta yang daftar. Sementara untuk formasi jalur Akpol, tidak ada yang peserta yang mendaftar," ujar Kapolres Matim, AKBP I Ketut Widiarta, kepada media ini di Mako Polres Matim, Senin (17/4) petang.

AKBP Widiarta yang didampingi Kabag SDM Polres Matim, Ekses Ironie Sinlae, menjelaskan, dari 79 peserta yang tercatat itu, masing-masing jalur Bintara Polisi Tugas Umum (PTU) untuk pria sebanyak 51 orang, dan wanita sebanyak 15 orang. Selain itu, sebanyak 12 orang daftar jalur Tamtama, dan satu orang jalur Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Kesehatan.

AKBP Widiarta mengatakan, setelah verifikasi oleh panitia penerimaan tingkat Polres Matim, ada 76 peserta yang sudah dinyatakan lolos verifikasi. Mereka yang lolos verifikasi itu terdiri dari 15 orang calon Polwan, 50 orang Bintara pria, 10 orang Tamtama, dan satu orang pendaftar Bakomsus Kesehatan. "Sisanya sementara dalam proses verifikasi," kata Widiarta.

Widiarta menyebutkan, salah satu yang dilakukan dalam verifikasi berupa pengukuran tinggi badan. "Kita juga tidak tahu kenapa jalur Akpol tidak ada peserta yang mendaftar. Tapi yang pasti penerimaan calon anggota Polri tahun 2023 ini dibuka seluas-seluasnya untuk warga Indonesia, termasuk warga Matim. Tentu dengan persyaratan yang ada. Penerimaanya secara transparan, dan pendaftarannya secara online," jelasnya.

AKBP Widiarta mengimbau kepada semua peserta untuk tidak tergiur atau mudah percaya atas tawaran dari calo atau pihak-pihak yang mengatasnamakan Polri atau institusi lain yang mengklaim mampu meloloskan menjadi anggota Polri.

Widiarta meminta kepada seluruh peserta untuk tetap yakin dengan kemampuan sendiri. "Penerimaan calon anggota Polri ini merupakan seleksi murni dari kemampuan peserta. Sehingga jangan percaya calo. Peserta itu siapkan kemampuan akademik, psikologi, dan fisik. Rekrutmen Polri itu menggunakan prinsip BETAH yang merupakan akronim dari Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis," urai AKBP Widiarta.

Kabag SDM, Ekses Ironie Sinlae, menambahkan, animo masyarakat, khususnya generasi muda di Kabupaten Matim masuk menjadi anggota Polri tinggi. Namun satu kendalanya pada persyaratan, khusus pada tinggi badan. Sehingga disarankan kepada orang tua atau wali, untuk memperhatikan hal tersebut. Salah satunya dengan pola makanan yang bergizi, olah raga, dan istrahat secukupnya.

"Ada banyak yang mau ikut daftar untuk masuk anggota Polri, tapi tinggi badan tidak mencapai syarat. Saran kita, kalau anak-anak punya cita-cita masuk Polri, hal ini harus diperhatikan secara dini. Sekarang persyaratan untuk tinggi badan, kalangan pria 165 cm, dan wanita harus 160 cm," sebut Ekses.

Ekses menambahkan, untuk tahap verifikasi pendaftaran calon anggota Polri 2023 melalui Polres Matim, pihaknya melibatkan dua instansi dari Pemkab Matim, yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO), dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Dua instansi ini akan memverifikasi terkait ijazah dan data kependudukan seperti KTP seluruh pendaftar. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan