Pengamanan KTT Asean Summit Utamakan Hospitality

  • Bagikan
SALAMAN. Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma bersalaman dengan anggota TNI AL usai memberikan keterangan pers terkait penyerangan dan pengrusakan terhadap Pos PAM, Pos Pol dan kendaraan Polisi di Mapolda NTT, Kamis (20/4). (INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean Summit ke-42 segera digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat bulan Mei 2023 mendatang.

Berbagai persiapan terus dilakukan dengan mendapat intervensi langsung oleh pemerintah pusat guna mempertahankan infrastruktur hingga pengamanan.

Presiden RI, Joko Widodo, sudah beberapa kali melakukan kunjungan untuk memastikan persiapan penyelenggaraan ivent internasional ini berjalan aman dan lancar.

Untuk pengamanan, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma, menyebut akan melibatkan sebanyak 2554 personil polri, tergabung dari Polda NTT dan Polres jajaran dan dari Mabes Polri.

Dikatakan pergeseran personil akan dilakukan mulai tanggal 31 April mendatang dan akan tiba pada tanggal 2 Mei, dilanjutkan dengan kegiatan persiapan-persiapan.

Disebutkan bahwa, kegiatan tersebut merupakan konferensi para kepala negara se Asean sehingga yang menjadi leading sector pengamanan adalah Paspampres dan TNI. Sedangkan Polri itu mendukung serta menutup kekurangan yang ada.

Meski demikian, akan ada pertemuan-pertemuan tingkat Menteri. Pertemuan ini yang menjadi tanggung jawab pengamanan dari Polri.

"Kami sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Kita akan siagakan sebanyak 2554 personil yang tergabung dari Polda, Polres jajaran dan mabes polri," ungkapnya.

Jenderal dua bintang itu juga mengaku partisipasi masyarakat NTT dalam menyukseskan kegiatan ini sangatlah diharapkan sehingga berlangsung aman, tertib, lancar tanpa hambatan apapun juga.

"Ini menyangkut nama baik bangsa, nama baik Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium. Untuk itu semua harus ikut terlibat didalamnya dengan menunjukan keramahtamahan atau hospitality kepada para tamu," sebut Irjen Johni.

"Tentu dengan kegiatan ini, pasti akan ada arus lalu lintas yang terganggu namun dimohon pengertian dari masyarakat, termasuk penanganan sejumlah masalah hukum diharapkan agar bisa diproses lanjut sesuai aturan hukum pasca KTT Asean Summit," tandasnya. (r3)

  • Bagikan