Ribuan Guru PPPK dan Caleg “Berburu” Suket Rohani di RSJ Naimata

  • Bagikan
ANTRIAN. Tampak para guru PPPK dan caleg tengah mengantri didepan gedung Laboratorium RSJ Naimata, Kamis (27/4). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ribuan guru Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan calon legislatif (Caleg) berburu Surat Keterangan (Suket) Kesehatan Rohani di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kota Kupang, Kamis (27/4).

Para guru dan caleg mulai memadati RSJ sejak subuh untuk mendapatkan nomor antrian guna menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Para guru PPPK berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sedangkan untuk caleg diketahui berasal dari semua daerah.

Terdapat 1.679 orang guru yang berasal dari TTS dan 376 guru dari Kota Kupang yang akan mendaftar sebagai PPPK. Belum lagi ratusan caleg dari TTS dan caleg dari wilayah Kota Kupang.

Suket Kesehatan Rohani merupakan salah satu persyaratan administrasi yang harus di penuhi guru PPPK maupun caleg.

Norim, seorang guru dari SD Inpres Papfatu Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Kupang, mengaku sudah mendatangi rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah daerah itu sejak pukul 08.00 WITA.

Hal tersebut dilakukan karena banyaknya guru dan caleg yang mengantri sehingga pada hari pertama dirinya ia dan beberapa rekannya tidak terlayani.

"Kita datang dan mengantri sejak Rabu, 26 April 2023, tapi hasil nihil jadi kita baru datang lagi hari ini. Kita terpaksa pagi-pagi karena kejaran nomor antrian," sebutnya.

Dikatakan untuk memperoleh Suket Kesehatan Rohani, pendaftaran mesti melengkapi fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan uang pendaftaran senilai Rp380.500.

"Mereka suruh tulis nama tapi panggil pakai KTP. Waktu sampai sini jam 04.00 WITA sampai di sini diminta tulis nama terus antre tapi sudah banyak orang mereka panggil dari KTP yang kumpul itu," ungkap dia.

Setelah mendaftar, jelas Norim, petugas pendaftar menunggu panggilan dari loket pendaftaran dan masuk mengikuti tes kejiwaan "Satu kali tes itu 100 orang jadi mereka panggil caleg 50 orang, guru 50 orang," ungkap dia.

Untuk diketahui, tes tertulis, para pendaftar ini akan mengerjakan sebanyak 567 soal dengan durasi waktu 2 jam. Bagi yang tidak lolos tes tertulis akan dilanjutkan dengan tes wawancara.

"Kita pikir di sini (Kota Kupang) cepat tapi ternyata antre juga panjang di sini," ujarnya.

Senada juga disampaikan Yenti salah satu guru PPP asal Kota Kupang bahwa pada hari kedua ia bersama teman-temannya mendaftarkan diri lagi. Ia tiba sejak pukul 04.00 WITA hingga waktu pelayanan dibuka sekitar 07.00 WITA.

Sampai dengan pukul 11.44 WITA namanya belum juga dipanggil. Menurutnya hari itu pun ia belum tentu bisa mendapatkan dokumen yang diinginkan. Beberapa orang lainnya yang juga sudah menunggu sejak 03.00 WITA pun belum dipanggil.

"Mungkin ini juga belum pasti terima hari ini juga hasilnya mungkin Senin karena Sabtu libur," sebut dia.

Ada dua rumah sakit yang menjadi rujukan yaitu RSJ Naimata dan Rumah Sakit Angkatan Laut Samuel J. Moeda Kupang. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan Jasmani dan Narkoba bisa dilakukan di Kabupaten masing-masing.

Batas pendaftaran akhir bagi PPPK pada 4 Mei 2023. Persyaratan ini antara lain surat pajak, surat keterangan sehat rohani, kesehatan jasmani, keterangan bebas narkoba dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). (r3)

  • Bagikan