Koordinasi jadi Kunci Kesuksesan Pengamanan ASEAN Summit

  • Bagikan
Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma didampingi Wakapolda NTT Brigjen Pol Heri Sulistianto cek kesiapan peralatan gelar pasukan Operasi Komodo Turangga di Lapangan Rocky Sitohang Mapolda NTT, Sabtu (29/4). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menegaskan kepada personil polri yang bertugas mengamankan jalannya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean Summit ke-42 di Labuan Bajo, agar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Kesuksesan mengaman Operasi Komodo Turangga, menurut jenderal dua bintang itu adalah dengan melakukan komunikasi yang baik. Sebab, polri berada ring tiga. Sedangkan di ring satu dan dua da Paspampres dan TNI.

Untuk menjaga tidak terjadinya miskomunikasi maka perlu adanya komunikasi dan koordinasi agar pengamanan di ring tiga tidak boleh mengganggu ring dua maupun ring satu.

"Kita bertugas dalam operasi kali ini adalah pengaman VVIP dan VIP maka perlu adanya komunikasi dan koordinasi mulai dari Bandara hingga ke lokasi kegiatan," katanya

"Koordinasi menjadi kunci keberhasilan bagi kita semua," tambahnya

Mantan Kadivhubinter Polri ini menyebutkan bahwa KTT Asean adalah kegiatan badan tertinggi dalam pembuatan kebijakan di Asia Tenggara diikuti 10 negara anggota ASEAN dan Timor Leste sebagai calon anggota baru.

"Kegiatan akan dimulai sejak 6 Mei 2023 diawali dengan pertemuan tim perumus untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil kesimpulan. Senior official meeting pada 6 Mei dilaksanakan pada tingkat Menlu," katanya.

Diperkirakan akan ada ribuan tamu hadir dari dalam dan luar negeri termasuk anggota TNI dan Polri yang melakukan pengamanan.

"Ada ribuan peserta dan aparat keamanan yakni Polri secara keseluruhan 2.267 dan ribuan anggota TNI sehingga semua penginapan, home stay, kost sudah penuh. Rumah pun kosong dikontrakkan karena Labuan bajo menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas dan harus menjadi tuan rumah yang baik," tandas Kapolda.

Untuk itu, selama 8 hari kedepan, Polda NTT melakukan operasi Komodo Turangga 2023 dari 6 hingga 13 Mei 2023. Fokusnya adalah pengamanan dari awal dari bandara, rute yang dilalui dan pelaksanaan kegiatan. 

"Mudah-mudahan tidak ada penyusup dari dalam dan luar negeri," tandas Kapolda.

Jika ada gejolak, orang nomor satu di jajaran Polda NTT itu berpesan agar anggota menggunakan pendekatan humanis tetapi harus tegas pada gangguan yang muncul. Selain itu, tingkatkan deteksi dini dan deteksi aksi.

"Hindari tindakan yang tidak simpatik serta arogan, jaga kesatuan dan persatuan. Perilaku harus mencerminkan sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," sebut mantan atlet tinju itu.

Jika ada kendala, anggota diminta jangan emosi dan selesaikan masalah dengan baik. "Utamakan cara humanis tapi tegas jika ada gangguan serius," pungkas Kapolda NTT.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda NTT memeriksa seluruh kendaraan dan fasilitas Polri yang akan dibawa ke Labuan Bajo dalam rangka pengamanan.

Kapolda NTT juga menanyakan secara detail kesiapan perangkat dari seluruh satuan kerja baik Samapta, Lantas, Brimob, Polair, Humas, Pamobvit serta inafis yang membantu kelancaran pengamanan Asean Summit.

Brimob Polda NTT sendiri menyiapkan robot, mobil dapur umum serta kendaraan multi fungsi dengan sistem teknologi yang akan dibawa serta ke Labuan Bajo.

Selain itu, Kapolda juga meminta anggota memperagakan atraksi pengamanan unjuk rasa dan mengamankan pihak yang mengacaukan keamanan dan ketertiban. (r3)

  • Bagikan