KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kecewa lantaran tak ada satupun anggota dewan di kantor DPRD NTT yang mereka temui. Hal ini terjadi ketika para buruh melakukan aksi damai bertepatan dengan Hari Buruh atau May Day di depan gedung wakil rakyat itu, Senin (1/5).
Menanggapi itu, Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa ketika dikonfirmasi meminta maaf sebesar-besarnya kepada massa, lantaran tidak dapat hadir menemui para buruh.
"Saat ini seluruh partai politik (parpol) tengah mengurus pencalonan legislatif dalam beberapa waktu ke depan. Kita tidak punya maksud apapun, karena memang kita terkendala dengan waktu pendaftaran dan pemberkasan," tutur Yunus.
Disisi lain, Komisi V DPRD NTT mengapresiasi apapun harapan dan tuntutan para buruh, sebab itu merupakan aspirasi, saran, pendapat, dan bentuk perhatian yang bukan saja untuk buruh, namun juga untuk kemaslahatan bangsa.
Karena itu, lanjut Yunus, Komisi V sangat memberi perhatian kepada kesejahteraan buruh. "Kami selalu mendorong pemerintah untuk hal-hal yang lebih penting, misalnya tentang pengawasan lebih ketat kepada perusahaan atau pemberi kerja bagi kaum buruh agar pemberian upah harus sesuai dengan UMP provinsi," kata Yunus.
Selain itu, lanjutnya, Komisi V juga selalu mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk terus berkoordinasi dengan pihak swasta agar seluruh pekerja memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan.
"Kemudian juga penerapan cuti hamil bagi pekerja perempuan, penerapan hari libur dan hal-hal lain yang sudah diatur sebagaimana hak para buruh," bebernya.
Untuk UU No. 6 Tahun 2023, Yunus mengatakan, selalu berkoordinasi dengan DPR RI yang memiliki hak pembuatan UU.
"Kita adalah bagian dari kelompok masyarakat yang tunduk pada keputusan apapun. Namun, yang berkaitan dengan aspirasi para buruh, kita akan terus membicarakan hal ini," katanya.
Terakhir, Yunus mengucapkan selamat hari buruh, ia berharap, hak para buruh tetap dilindungi dan kesejahteraan menyelimuti buruh. "Semoga tetap menjadi penggerak ekonomi bangsa," tutupnya. (cr1)
Editor: Marthen Bana