Lantik Pengurus WHDI Ende, dr. Ayu Suswati Sampaikan Pesan Baik Ini

  • Bagikan
Ketua WHDI NTT, dr. Ayu Suswati foto bersama pengurus WHDI Ende dan para undangan usai momen pelantikan, Minggu (30/4). (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Dewa Ayu Made Dwi Suswati WP, MARS, mengukuhkan dan melantik pengurus WHDI Kabupaten Ende masa bakti 2023-2028, bertempat di aula Kantor Camat Ende Timur, Minggu (30/4).

Seremoni pelantikan itu diawali dengan pembacaan Surat Keputusan WHDI Provinsi NTT tentang Pengukuhan dan Pelantikan Personalia Kepengurusan WHDI Kabupaten Ende, yang dibacakan Sekretaris WHDI NTT, Dayu Putu Nuryati, S.Sos.

Saat menyampaikan sambutan, Ketua WHDI NTT, dr. Dewa Ayu Suswati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua WHDI Kabupaten Ende sebelumya, yakni drg. I Gusti Agung Padmi yang telah bekerja keras menjalankan program-program selama kepengurusannya, dan memberi selamat kepada Ketua WHDI Ende yang baru, Ny. Agnes Ervina S. Pota, AMK bersama jajaran pengurus yang akan mengemban tugas mulia ini hingga lima tahun ke depan.

"Ibu-ibu yang duduk di kepengurusan WHDI Kabupaten Ende ini adalah orang-orang pilihan, yang sudah dikarunia kelebihan dan kekurangan masing masing. Oleh karena itu, gunakan kelebihan masing-masing dengan berkarma baik melalui WHDI," kata dr. Ayu.

Menurut dr. Ayu, ibu-ibu pengurus WHDI Ende mendapat tanggung jawab tambahan. Oleh karenanya, harus pandai mengatur waktu, baik untuk keluarga, tugas keseharian atau profesi, masyarakat, dan agama.

"Himpun dan organisir kebaikan-kebaikan yang ada pada masing-masing pengurus. Organisir dengan baik, karena kebaikan yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir. Bekerjasamalah seperti seperti sapu lidi, karena ketika sendiri tugas pasti terasa berat, tapi kalau diikat jadi satu dan dikerjakan sama-sama pasti akan menjadi ringan," pesan dokter yang bertugas di RS Bhayangkara Drs. Titus Uly Kupang ini.

Dokter Ayu dalam kesempatan itu juga menekankan bahwa, WHDI bukanlah ajang pamer atau untuk menyombongkan kelebihan. Bukan juga tempat bergosip tapi tempat belajar. Tempat untuk memampukan diri dan berkarma baik.

Lebih jauh dr. Ayu menjelaskan bahwa WHDI merupakan satu-satunya organisasi yang menghimpun dan menyelaraskan gerak langkah serta pemikiran wanita Hindu di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mewujudkan wanita Hindu yang cerdas, mandiri, dan berbudi pekerti luhur.

Karena itu, lanjutnya, WHDI diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan, tidak hanya di bidang agama, tetapi keluarga, masyarakat, dan negara di segala bidang dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berasaskan Weda dan Pancasila.

"Saya juga mau sampaikan bahwa organisasi WHDI ini bersifat independen, tidak bernaung di bawah partai politik manapun," tandas dr. Ayu.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Ende, Drs. Nikolas Nuka yang hadir dalam acara itu dalam sambutannya juga memberi ucapan selamat kepada pengurus baru WHDI Ende yang telah dilantik.

Nikolaus mengatakan bahwa Kemenag punya tujuh program prioritas. Beberapa diantaranya adalah penguatan moderasi beragama, transformasi digital, tahun toleransi beragama, revitalisasi KUA, dan lainnya.

Nikolaus juga menyampaikan sejumlah pesan yang perlu diperhatikan dalam mendukung tugas ibu-ibu WHDI, seperti mengedepankan spirit maju bersama hebat semua, sedikit bicara banyak kerja.

"Dan jangan lupa tiga kata penting, tolong, terima kasih, dan maaf. Jangan lupa juga minum Jamu Jati Kendi, yakni jaga mulut, jaga hati, dan kendalikan diri," pesan Nikolaus.

Sedangkan Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Ende, Wayan Arnama yang juga hadir dalam sambutannya mengatakan bahwa PHDI merupakan lembaga tertinggi umat Hindu.

Sementara untuk urusan perempuan ada WHDI. Jadi wanita tidak dapat dipisahkan dengan laki-laki. "Dalam keluarga, bapak dan ibu ada untuk saling mendukung. Bahkan menurut kitab suci umat Hindu, kedudukan wanita sangat dihormati. Mengutip salah satu kalimat dalam Weda, dimana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tapi dimana wanita tidak dihormati, tidak akan ada pengorbanan apapun yang berpahala," kutip Wayan.

Untuk diketahui, kegiatan itu juga dihadiri Pembimas Hindu, Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Dra. Ni Wayan Sunarsih, MM, Ketua PHDI Ende, Wayan Arnama, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ende, Drs. Nikolas Nuka, juga lembaga-lembaga Hindu lingkup Kabupaten Ende, yakni Pinandita, Peradah, Ketua Banjar dan Tempekan.

Hadir juga Ketua Pasraman serta organisasi wanita keagamaan di Ende, yakni Ketua Perempuan GMIT Syalom Ende, Ketua WKRI Kabupaten Ende, Ketua Fattayah, Ketua Muslimat, dan Ketua Peduli Kasih Kabupaten Ende.

Selesai rangkaian pelantikan, acara dilajutkan dengan pembekalan pengurus. Materi yang disampaikan dalam pembekalan itu adalah Sosialisasi AD/ART WHDI, Tupoksi Pengurus, Program Kerja, petunjuk administrasi umum, Atribut WHDI, dan ditutup dengan belajar bersama membaca Weda Bhagawadgita yang diikuti antusias oleh seluruh peserta. (aln)

  • Bagikan