Matim Intervensi 5 Paket SPAM, Bangun Tangki Septik di 19 Desa Stunting

  • Bagikan
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus berupaya mengatasi kebutuhan air minum bagi masyarakat di wilayah itu.

Tahun ini misalnya, Dinas PUPR kembali mengintervensi lima paket proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM). "Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas Air Minum Bersih (AMB), tahun ini dibangun lima paket jaringan AMB di sejumlah wilayah," ujar Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Ivan Mbula kepada TIMEX di Borong, Kamis (4/5).

Ivan menyebutkan, anggaran untuk pembangunan lima paket program AMB itu senilai Rp 13.872.227.650. Biayanya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID).

Ivan menjelaskan, dari lima paket program itu, empat paket bersumber dari DAK, yakni, pertama, peningkatan SPAM jaringan perpipaan AMB Satar Padut di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara. Pagu anggarannya Rp 2.572.959.000.

Kedua, pembangunan SPAM jaringan perpipaan AMB Desa Gising, Kecamatan Elar Selatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.217.074.650.
Ketiga, lanjut Ivan, pembangunan SPAM jaringan perpipaan AMB Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar, dengan pagu anggaran sebesar Rp 4.275.035.000.

Keempat, perluasan SPAM jaringan perpipaan AMB Desa Wae Rasan, Kecamatan Elar Selatan, dengan pagu anggaran sebesar Rp 1.327.159.000. Sementara satu paket lainnya bersumber dari DID dengan pagu anggaran sebesar Rp 3.480.000.000. Dana ini untuk intervensi pembangunan jaringan AMB Kota Borong.

"Untuk yang bersumber dari DID ini, kita bangun jaringan air minum yang sudah diserahkan oleh pihak swasta Yayasan Rupingh dengan sumber mata air Wae Monda di Desa Golo Meleng. Selain program pembangunan SPAM, tahun 2023 ini juga kita ada program pengolahan air limbah, sub kegiatan pembangunan tangki septik. Anggaran untuk program ini sebesar Rp. 8.043. 000.000 bersumber dari DAK," jelas Ivan.

Dikatakan, ke-19 desa yang mendapat program pengolahan air limbah itu, yakni Desa Mokel Morid, dan Desa Golo Meni di Kecamatan Kota Komba Utara. Desa Rana Mbata di Kecamatan Kota Komba. Selain itu di Kecamatan Elar Selatan, masing-masing Desa Sangan Kalo dan Gising.

Wilayah Kecamatan Congkar ada di Desa Rana Mese, Compang Congkar, Golo Wangkung, dan Desa Lawi. Kecamatan Lambe Leda Timur ada di Desa Rende Nao dan Desa Rengkam.

Selain itu, untuk wilayah Kecamatan Lamba Leda, masing-masing ada di Desa Tengku Leda, Compang Necak, dan Desa Golo Munga Barat.

Sementara di Kecamatan Lamba Leda Utara ada di Desa Satar Padut. Kemudian Kecamatan Elar ada di Desa Rana Gapang, dan Desa Golo Lebo. Kecamatan Sambi Rampas ada di Desa Kembang Mekar, dan juga untuk wilayah Kecamatan Rana Mese ada di Desa Wae Ngori.

"Seluruh desa yang mendapat program kegiatan pembangunan tangki septik skala individual ini adalah desa stunting. Terkait tender fisik untuk semua program air minum ini belum dilakukan, karena saat ini sementara dilakukan verifikasi lapangan. Kalau verifikasi sudah selesai baru tender fisik, dan estimasinya pertengahan Mei 2023," ujar Ivan.

Ivan menambahkan, tahun 2022 lalu, pihaknya telah selesai mengintervensi tiga paket kegiatan AMB yang bersumber dari DAK, yakni peningkatan SPAM jaringan perpipaan IKK Borong dengan pagu anggaran senilai Rp 4,8 miliar. Kontraktor pelaksananya CV. Odilia.

Selain itu peningkatan SPAM jaringan perpipaan IKK Elar dengan pagu anggaran Rp 1,5 miliar, dengan kontraktor CV. Tulus Karya, dan perluasan SPAM jaringan perpipaan IKK Mando Sawu dengan pagu anggaran Rp 1 miliar. Kontraktor pelaksananya adalah CV. Wela Rana.

"Semua sudah selesai dengan tepat waktu, dan sudah dilakukan PHO. Program ini sekaligus dengan Sambungan Rumah (SR). Sementara untuk pengelolaan selanjutnya telah diserahkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (UPTD SPAM) Matim. Pemerintah yang pasti terus berupaya mengatasi persoalan kebutuhan air bersih dengan memperbanyak pembangunan SPAM dari sumber air yang ada di tiap wilayah," pungkas Ivan. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan