Terakreditasi A, Kapolda NTT Bangga dengan SMK Sadar Wisata Ruteng

  • Bagikan
Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asodoma, ikut bermain tarian Rangkuk Alu di SMK Sadar Wisata Ruteng saat berkunjung ke sekolah itu, Senin (15/5). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asodoma, mengaku bangga dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sadar Wisata Ruteng, Kabupaten Manggarai. Pasalnya sekolah ini sudah terakreditasi A.

Kapolda juga mengapresiasi sekolah itu karena sudah melahirkan siswa yang mendukung pariwisata di Provinsi NTT. "Akreditasi A ini menunjukan keunggulan sekolah, kualitas guru-guru, kualitas anak didik, dan tentu tidak terlepas dari prestasi yang dibuat oleh lulusan-lulusan dari lembaga ini atau kiprah dari alumni. Sehingga ini merupakan satu hal yang membanggakan," ujar Kapolda Johni Asodoma saat mengunjungi lembaga SMK Sadar Wisata Ruteng, Senin (15/5).

Hadir saat itu, Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh, jajaran pejabat dari Kapolda NTT bersama pejabat dari Polres Manggarai. Rombongan Kapolda diterima langsung Kepala SMK Sadar Wisata, Wihelmus Bastian bersama para guru, dan Ketua Yayasan Pendidikan Karya Nusantara. Rombongan disambut secara adat dan tarian dari para siswa/i SMK Sadar Wisata.

Kapolda menyatakan, SMK Sadar Wisata Ruteng dikenal sebagai sekolah yang akan melahirkan calon-calon pelaku pariwisata. Sehingga tentu semuanya wajib mengetahui dan memiliki skil atau kemampuan berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris.

Johni berharap, para siswa sekolah itu terus belajar tekun, rajin, disiplin, kosentrasi, dan fokus pada tujuan. "Maka yakinlah, masa depan akan diraih," kata Johni. 

“SMK Sadar Wisata Ruteng ini sebagai sekolah yang akan melahirkan calon-calon pelaku pariwisata, dan tentu wajib mempunyai skill atau Kemampuan dalam bahasa Inggris. Saya mau katakan, anak-anak harus bangga karena pariwisata adalah jurusan yang tepat," kata Kapolda.

Irjen Johni juga meminta masyarakat, khusus para siswa SMK Sadar Wisata untuk tidak perlu takut dengan polisi. Kata Kapolda Asodoma, paradigma berpikir yang keliru jika selalu ada yang bilang takut polisi. Sebab, polisi itu sahabat masyarakat. Polisi itu dari masyarakat, oleh masyarakat, dan bekerja untuk masyarakat.

Kapolda Asodoma menyebutkan, tugas polisi itu ada tiga. Pertama, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Kedua, menegakan hukum, dan ketiga, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Tentu dari tiga tugas pokok itu, inti tugas pentingnya adalah melayani. Jadi kalau polisi itu pelayan masyarakat, makanya disini masyarakat adalah tuan. 

"Sebagai pelayan tentu bersikap santun, ramah, dan bertutur kata yang baik pada tuanya. Pelayan dalam hal ini memberikan atau menciptakan keamanan dan ketertiban. Bentuknya polisi hadir di tengah masyarakat," bilang Kapolda Asodoma.

Sementara Kepala SMK Sadar Wisata, Wilhelmus Bastian, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Johni Asodoma yang sudah meluangkan waktu berkunjung ke sekolah yang ia pimpin itu.

Bagi pihak sekolah, kata Bastian, kunjungan ini menjadi satu kebanggaan tersendiri. Apalagi kali pertama orang nomor satu di tingkat Polda NTT yang mengunjungi sekolah tersebut.

"Sekolah ini menoreh banyak prestasi, baik di bidang akademik dan non akademik. Tidak hanya di tingkat lokal kabupaten dan provinsi, tapi juga di tingkat nasional. Lebih dari itu SMK Sadar Wisata, semakin dikenal luas masyarakat melalui serapan alumni yang menyebar di mana-mana, baik dalam negeri maupun di luar negeri khususnya dalam bidang pariwisata,” ungkap Wihelmus. 

Dia juga mengatakan, SMK Sadar Wisata memiliki tiga program keahlian, dimana ada dua program keahlian yang lama, masing-masing keahlian bidang perhotelan, dan usaha layanan pariwisata. Kemudian program keahlian yang baru, yakni kuliner. Selain itu lembaga sekolah yang belokasi di kampung Mamumere, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, memiliki hotel yang berstandar hotel berbintang.

"Bapak Kapolda, hotel ini berstandar bintang 5. Jika Bapak Kapolda berkenan untuk menginap, kita akan siap dan gratis. Sekolah ini juga telah direvitalisasi sesuai dengan Instruksi Presiden. Disini dari sekian banyak murid, kami juga sangat sulit untuk temukan siswa yang nakal. Hal itu karena memang disini tidak ada siswa/i yang berkarakter nakal," katanya, (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan