BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim) memenuhi janjinya kepada masyarakat di Desa Biting, Kecamatan Elar terkait kebutuhan air bersih di wilayah itu. Janji itu berupa pembangunan jaringan Air Minum Bersih (AMB) sebanyak 146 Sambungan Rumah (SR) dengan anggaran tahun 2022, melalui Dinas PUPR.
Pembangunan jaringan AMB telah tuntas dibangun dan airnya telah mengalir ke rumah warga. Pengelolaannya pun telah diserahkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (UPTD SPAM) Matim. Sebagai lembaga pelayanan, UPTD SPAM langsung melakukan sosialiasi dan registrasi untuk pengaktifan pelanggan bagi 146 SR penerima program hibah meteran Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Sebanyak 146 SR sudah diaktifkan sebagai pelanggan UPTD SPAM. Sebelumnya, pada 10 Mei 2023, kita sudah laksanakan sosialisasi dengan pelanggan yang baru aktif ini, terkait mekanisme pelayanan. Termasuk masyarakat lain di Desa Biting," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga kepada TIMEX di Borong, Rabu (17/5/2023).
Fransiskus mengatakan, kegiatan sosialisasi itu berlangsung di kantor Desa Biting. Hadir saat itu, anggota DPRD Kabupaten Matim, Gonis Bajang, Camat Elar, Lurah Tiwu Kondo, Kepala Desa Biting bersama perangkatnya, BPD, dan tokoh masyagakat setempat.
Terpantau, masyarakat begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena bagi mereka persoalan pokok selama ini, yaitu air minum sudah terjawab. "Pada kegiatan sosialisasi berlangsung, warga mengungkapkan bahwa, janji pemerintah selama 5 tahun akhirnya sudah direalisasikan dengan dibangunya jaringan air bersih untuk Desa Biting. Tampak waktu itu, semua warga begitu senang, dan menyampaikan terima kasih kepada Pemda Matim," kata sosok yang akrab disapa Kevin ini.
Selain itu, lanjut Kevin, Pemerintah Desa Biting juga menyambut baik program yang telah dibangun Pemkab Matim di wilayah tersebut. Berhubung karena ada sharing pemakaian, dimana satu meteran digunakan oleh 2-3 rumah, maka masyarakat berharap ada pembangunan lanjut dari Pemerintah melalui Dinas PUPR untuk penambahan SR baru.
Terhadap permintaan warga itu, kata Kevin, pihaknya telah menyampaikan untuk penambahan pembangunan SR baru secara hibah dari program yang sama pada lokasi yang sama. Namun dengan sumber anggaran juga sama, tentu sangat kecil kemungkinan. Tapi UPTD SPAM telah memberi solusi, bagi warga yang belum dapat meteran hibah, boleh mengajukan pemasangan meteran mandiri. Hal itu sepanjang letak rumahnya dalam jaringan UPTD SPAM.
Menurutnya, jika adanya pemasangan meteran secara mandiri, maka masalah sharing pemakian bisa diatasi. Apalagi saat ini kapasitas air baku produksinya lebih dari kebutuhan untuk wilayah Kelurahan Tiwu Kondo dan Desa Biting. Artinya sumber mata air Buntang Rana untuk dua wilayah ini masih ada produksi yang nganggur alias tidak terpakai. Sehingga menunjukan peluang untuk perluasan jaringan masih sangat cukup.
"Pada 2020 lalu, Pemda Matim juga bangun jaringan AMB untuk masyarakat di Kelurahan Tiwu Kondo, Pusat Ibu Kota kecamatan Elar, dengan sumber mata air yang sama, yakni Buntang Rana yang berlokasi di Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar. Tentu dengan diaktifnya 146 SR di Desa Biting, maka total pelanggan untuk IKK Elar sudah mencapai 260 pelanggan," ujar Kevin.
Kevin menambahkan, kapasitas air Buntang Rana saat ini mencapai 10,71 liter per detik. Namun yang baru didistribusi, ada 6 liter per detik. Berarti untuk perluasan masih sangat cukup. Juga air mengalir ke SR selama 24 jam. Setelah mengikuti kegiatan sosilisasi yang dilaksanakan UPTD SPAM Matim, banyak masyarakat yang sudah paham, dan masyarakat siap mengajukan pemasangan meteran secara mandiri.
"Setelah mengikuti sosialisasi, masyarakat langsung paham, dan mereka siap untuk mengajukan pemasangan meteran secara mandiri. Saat sosialisasi, kita juga berharap kepada masyarakat untuk menjaga aset yang telah dibangun itu, agar bermanfaat dan berkelanjutan," pinta Kevin. (*)
Penulis: Fansi Runggat